SOLOPOS.COM - Lokasi tebing tanah longsor di salah satu titik di kecamatan Prambanan Sleman. (Foto Istimewa, dokumen warga)

Bencana Sleman berupa tanah longsor mengancam warga

Harianjogja.com, SLEMAN- Wilayah Prambanan memiliki potensi bencana longsor yang perlu diwaspadai. Beberapa titik longsor baru kembali ditemukan. Sayang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman belum melakukan pemetaan baru terkait hal itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Prambanan Bandung Bondowoso Prawoto Brewok mengakui, musim hujan yang terjadi sejak akhir tahun 2016 hingga Februari 2017 ini menimbulkan persoalan baru. Pihaknya menemukan titik-titik baru di Prambanan yang berpotensi longsor.

Ekspedisi Mudik 2024

“Namun berapa jumlah titiknya masih belum kami data. Akhir Februari ini akan kami lakukan pendataan,” ujar pria yang akrab disapa Brewok itu, Minggu (5/2/2017).

Dia menyontohkan, bencana longsor yang terjadi di Kali Nongkolor RT 01 RW 14 Gayamharjo sama sekali tidak diduga. Tebing setinggi tujuh meter dengan lebar delapan meter itu bahkan merusak rumah Pujo Waryanto, warga setempat.  Wilayah tersebut, terangnya, tidak masuk dalam peta kawasan longsor.

Hal itu berbeda dengan longsor yang terjadi di Dusun Losari, Wukirharjo. Tebing setinggi lima meter dengan lebar enam yang merusak rumah Sukisno, warga RT 2RW 11 Losari itu sebelumnya masuk wilayah rawan longsor.

Munculnya titik-titik baru potensi longsor tersebut, mulai diwaspadai FPRB Prambanan Bandung Bondowoso. Untuk mengantisipasi munculnya korban, kata Brewok, pihaknya sudah mengingatkan warga agar selalu meningkatkan mitigasi bencana.

Salah satunya, jika hujan turun di malam hari dengan warga di titik-titik yang memiliki potensi longsor untuk tidur dan beristirahat di bagian tengah rumah. “Jadi, kalau sewaktu-waktu ada yang longsor, warga sudah bisa waspada,” jelasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum melakukan pemetaan baru terkait potensi longsor di wilayah Prambanan. Meski begitu, BPBD sudah mengantongi data lama lokasi atau titik-titik potensi longsor di kawasan tersebut.

Menurutnya, desa-desa di wilayah Prambanan hampir semuanya memiliki potensi bencana longsor.  Di Bokoharjo, misalnya, dusun yang memiliki potensi bencana longsor meliputi, Dusun Dawung dan Cepit.

Adapun Gayamharjo, dusun-dusun yang memiliki potensi longsor berada di Dusun Jali, Jontro, Kalinongko Kidul, Kalinongko Lor, Gayam, Lemahabang dan Dusun Nawung. Selain itu, Dusun Sembir (Madurejo), Dusun Dawangsari, Gunungsari, Nglengkong, Kikis, Gedang, Mlakan dan Dusun Gunung Cilik (Sambirejo), Dusun Umbulsari A, Umbulsari B, Sengir, Dayakan dan Gamparan (Sumberejo), Dusun Klumprit I dan II, Candisari, Losari I dan II, serta Watukangsi (Wukirharjo). “Belum ada [pemetaan baru potensi longsor],” jawab Makwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya