SOLOPOS.COM - Tanah sepanjang ratusan meter ambles dengan kedalaman 1,5 m hingga 2 m di Dusun Delik, Candigaron, Sumowono, Kabupaten Semarang, Jateng, Kamis (2/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Bencana alam tanah ambles melanda lapangan sepak bola di Sumowono, Kabupaten Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya tanah ambles di RT 001/RW 005, Dusun Delik, Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono. Saat ini, pihaknya telah meminta bantuan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) untuk mengkaji penyebab fenomena alam itu.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

“Sampai saat ini kami belum mengetahui penyebab kenapa tanah itu bisa ambles. Kami baru meminta bantuan Dinas ESDM Jateng untuk melakukan penelitian. Sejauh ini, kejadian itu tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa,” tutur Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto, saat dihubungi Semarangpos.com, Kamis (2/3/2017) malam.

Diagram rotation slide atau rotasi geser permukaan tanah. (Wsgs.wyo.gov)

Diagram rotation slide atau rotasi geser permukaan tanah. (Wsgs.wyo.gov)

Heru menyebutkan gejala akan amblesnya tanah di lapangan sepak bola Pandanmurti itu sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa pekan lalu. Awalnya keretakan tanah yang diduga akibat guyuran hujan dengan intensitas tinggi secara terus menerus itu hanya kecil, sekitar 15 cm dan mengalami penurunan sekitar 30 cm.

Retakan yang kecil itu pun dianggap warga sebagai sesuatu hal yang biasa. Namun, lambat laun retakan dan amblesnya tanah itu kian membesar. Tanah ambles sekitar 1,5 m, dengan panjang sekitar 60 m.

“Lebar keretakannya juga semakin membesar. Saat ini lebar keretakannya mencapai sekitar 50 cm hingga menyebabkan rumah salah satu warga sekitar mengalami kerusakan parah,” imbuh Heru.

Heru menyebutkan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat tanah ambles itu milik Tarji, 40. Oleh warga rumah Tarji telah dirobohkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Akibat retakan tanah itu, rumah milik Tarji mengalami kemiringan. Jadi, oleh warga rumahnya dirobohkan, tentu atas persetujuan dari si pemilik juga. Sementara, si pemilik untuk sementara mengungsi di rumah milik saudaranya,” beber mantan Kasubag Humas Pemkab Semarang itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya