SOLOPOS.COM - Warga Desa Dayakan, Meiselan, 45, menunjukkan kerusakan yang diakibatkan tanah gerak di bangunan sekolah TK Muslimat NU di desa itu, Rabu (8/3/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana Ponorogo, jumlah pengungsi tanah retak di Desa Dayakan bertambah menjadi 431 orang.

Madiunpos.com, PONOROGO — Jumlah pengungsi bencana tanah gerak di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, bertambah menjadi 431 orang. Sebelumnya, warga yang mengungsi sebanyak 293 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono, mengatakan jumlah pengungsi akibat bencana tanah retak di Desa Dayakan bertambah menjadi 431 orang pada hari Selasa (11/4/2017).

Warga takut dan lebih memilih mengungsi karena kondisi tanah di desa itu semakin mengkhawatirkan.

Budi menuturkan rumah yang terkena tanah retak ini sebanyak 69 rumah. Sedangkan rumah yang terdampak sebanyak 22 unit. Semua rumah itu telah dikosongkan.

“Sebanyak 91 rumah baik yang terkena dan terdampak tanah retak telah dikosongkan. Penghuninya sudah pada mengungsi,” jelas dia, Selasa.

Dia menuturkan seluruh pengungsi berada di tenda pengungsian yang disediakan yaitu di SDN 2 Dayakan dan rumah warga yang ditunjuk sebagai tempat pengungsian seperti rumah Mariman, Sriyono, Nyaman, Mujoko, Siman, dan Giyanto.

“Kami terus memantau perkembangan yang terjadi bersama Muspika dan Perangkat Desa Dayakan,” jelas dia.

BPBD Ponorogo bersama BMKG, kata dia, akan memasang alat deteksi pergerakan tanah secara permanen di Desa Dayakan. Alat ini untuk memantau pergerakan tanah di desa itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya