SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di jalur lintas selatan (JLS) Pacitan yang pinggiran jalannya longsor di ruas Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (30/11/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Bencana Pacitan, pembangunan dan perbaikan rumah korban bencana menjadi salah satu prioritas Pemkab setempat.

Madiunpos.com, PACITAN — Sebanyak 6.603 rumah rusak akibat bencana alam di Pacitan bulan lalu. Dari jumlah tersebut, hingga saat ini baru 440 unit rumah yang terjangkau bantuan perbaikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pembangunan dan perbaikan rumah korban bencana tanah longsor dan banjir menjadi prioritas Pemkab Pacitan. Secara bertahap, rumah-rumah yang rusak itu akan diperbaiki.

Ekspedisi Mudik 2024

Komandan Tanggap Darurat Bencana Alam Pacitan, Letkol Kav. Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang, mengatakan berdasarkan pendataan, ada 6.603 rumah yang rusak akibat bencana di Pacitan, baik rusak berat, sedang, dan rusak ringan. (Baca: Ada 700 Lokasi Longsor di 8 Kecamatan di Pacitan Akhir November Lalu)

Komandan Kodim Pacitan itu juga menyampaikan saat ini baru ada 440 rumah yang sudah diperbaiki yakni di Kecamatan Pacitan, Kecamatan Kebonagung, dan Kecamatan Arjosari. “Sebanyak 440 rumah itu terdiri dari 200 rumah rusak berat, 150 rumah rusak sedang, dan 90 rumah rusak ringan,” kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Minggu (31/12/2017).

Aris menuturkan perbaikan rumah baru menjangkau tiga kecamatan itu karena melihat datanya yang valid. Sedangkan perbaikan rumah rusak lainnya masih menunggu tahap berikutnya.

Pembangunan dan perbaikan 440 rumah tersebut menggunakan anggaran dari Pemprov Jawa Timur dan dikerjakan oleh Korem 081/DSJ Madiun. Ditargetkan pembangunan 440 rumah ini rampung pada Januari 2018. (Baca: 700 Keluarga di Pacitan Masih Mengungsi)

Sedangkan pembangunan dan perbaikan ribuan rumah lain yang rusak, kata Aris, masih menunggu penganggaran dari pemerintah. Namun, untuk rumah yang kerusakannya ringan sudah diperbaiki secara gotong royong bersama warga.

Warga yang mengungsi saat ini masih ada seribuan orang. Pengungsi ini terutama korban bencana tanah longsor. Lokasi pengungsian tersebar dan sebagian besar mengungsi secara mandiri di rumah saudara maupun tetangga.

“Bantuan seperti kebutuhan hidup sudah terpenuhi. Sekarang yang kami utamakan untuk pembangunan permukiman,” ujar Aris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya