SOLOPOS.COM - Tentara mengatur arus lalu lintas di jalan kebanjiran air Kali Madiun di Ngawi, Jumat (12/2/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Bencana Ngawi yakni banjir menyebabkan kerugian miliaran rupiah.

Madiunpos.com, NGAWI – Kerugian material akibat bencana alam banjir di Ngawi karena luapan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun pada tahun 2016 mencapai Rp10 miliar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi Eko Heru Cahyono di Ngawi, Selasa (15/11/2016), mengatakan, selama tahun 2016 telah terjadi empat kali bencana banjir pada di bulan September, Oktober (dua kali), dan awal November.

“Berdasarkan pendataan, kerugian akibat empat kali banjir tersebut mencapai Rp10 miliar,” ujar Eko Heru kepada wartawan.

Sesuai data BPBD setempat, banjir terjadi di lebih dari 13 desa yang berada di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kwadungan, Pangkur, Padas, dan Ngawi.

Ia merinci kerugian Rp10 miliar tersebut dihitung dari sekitar 6.500 rumah warga yang rusak akibat terendam air. Selain itu, ada sekitar 1.635 hektare sawah yang juga rusak akibat terendam air.

Selain itu sejumlah jalan desa rusak dan aktivitas warga yang terganggu akibat genangan air yang berkisar antara 30 centimeter hingga satu setengah meter.

Terkait antisipasi menghadapi bahaya banjir yang mungkin terjadi, pihak BPBD terus mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir untuk waspada. Terlebih saat hujan deras melanda wilayah Ngawi, Madiun dan sekitarnya selama lebih dari lima jam.

Pihaknya juga terus menyiagakan tim reaksi cepat yang berada di tingkat desa guna memberikan pertolongan pertama kali saat bencana banjir terjadi.

Sesuai pemetaan, bencana banjir rawan terjadi di wilayah tepian Bengawan Solo dan Bengawan Madiun. Yakni Kecamatan Kwadungan, Pangkur, Padas, Ngawi, Geneng, dan Pangkur.

Sedangkan rawan tanah longsor terdapat di wilayah lereng Gunung Lawu. Seperti Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogorogo, Kendal.

Sementara, bencana angin puting beliung rawan terjadi hampir merata di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Ngawi. Pihak pemerintah meminta warga terus waspada dan tanggap bencana seiring memasuki musim hujan saat ini dan dampak dari cuaca ekstrem yang sulit diprediksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya