SOLOPOS.COM - Jalur evakuasi Merapi rusak (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Pemkab Klaten mengembangkan konsep desa paseduluran untuk meringankan beban evakuasi warga terdampak erupsi Merapi.

Solopos.com, KLATEN — Kesiapsiagaan desa di wilayah Klaten dalam mengantisipasi terjadinya erupsi Merapi terus digelorakan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengambil sejumlah langkah guna mengantisipasi dampak erupsi Merapi terhadap warga, salah satunya mendirikan Desa Paseduluran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Desa paseduluran disiapkan jika jumlah selter di tiga lokasi yakni Desa Menden (Kebonarum), Desa Demak Ijo (Karangnongko), dan Tlogo (Prambananan) tidak mencukupi. Desa paseduluran adalah konsep kerja sama desa dalam hal pembagian pengungsian saat erupsi Merapi terjadi.

Desa paseduluran terdiri atas 13 desa asal di Kecamatan Kemalang yang termasuk kawasan rawan bencana (KRB) III dan 20 desa penyangga yang aman bagi pengungsian. Pembentukan Desa Paseduluran berdasarkan SK Kepala BPBD Klaten Nomor 26 Tahun 2015 tentang Desa Paseduluran.

“Komunikasi terus berjalan di antara desa-desa paseduluran. Minimal desa paseduluran ini meringankan pembagian evakuasi pengungsi,” kata Kepala BPBD Klaten, Bambang Giyanto, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (13/1/2018).

Komunikasi desa asal dan desa penyangga khsususnya di wilayah Sidorejo berjalan lancar. Baik kepala desa maupun perangkat saling berkunjung untuk mempererat hubungan kedua desa.

Seperti yang dilakukan antara Desa Sidorejo dan Desa Menden (Kecamatan Kebonarum). “Kalau pertemuan atau silaturahmi antarwarga belum. Selama komunikasi masih di antara kepala desa atau perangkat atau antarsukarelawan,” kata Kepala Desa Sidorejo, Jumakir, Rabu (10/1/2018).

Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Balerante, Sukono. Balerante menjalin paseduluran dengan Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan. Hubungan kedua desa selama ini berlangsung harmonis meski baru kepala desa atau perangkat yang saling berkunjung ke rumah atau ke kantor desa.

“Di Balerante yang sudah berjalan itu desa paseduluran. Kalau tabungan siaga bencana, kami belum punya. Butuh kajian dan persiapan khusus soal itu,” kata Sukono.

BPBD juga akan menggelar simulasi evakuasi saat erupsi gunung Merapi untuk meningkatkan kemampuan siaga bencana masyarakat. BPBD Klaten juga memiliki rencana kontijensi (renkon) yang difasilitasi Pemprov Jawa Tengah 2017 lalu. Dalam renkon itu dilakukan pemetaan termasuk di desa paseduluran.

Tak hanya itu, ia tengah mengupayakan perbaikan jalur evakuasi yang rusak. Bambang mengaku menerima telepon dari anggota DPR RI yang meminta BPBD segera membikin proposal perbaikan jalur evakuasi. “Segera kami tindaklanjuti hal itu,” kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya