SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa yang menjadi korban gempa bumi menanti tim medis saat diselenggarakan pelatihan dan simulasi penanganan korban gempa bumi yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY di SLB Negeri 2 Jogja, Selasa (24/12/2013). Simulasi itu juga menekankan pada kemampuan para guru untuk memberikan pertolongan pertama sebelum tim medis datang dan pengurangan resiko bencana dikarekanan mereka mengajar untuk siswa SLB C yang menyandang tunagrahita dengan keterbelakangan mental. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Bencana Klaten, Kabupaten Klaten memperoleh Rp580 juta sebagai kota tangguh bencana.

Solopos.com, KLATEN–Kabupaten Klaten ditetapkan menjadi salah satu Kota Tangguh Bencana. Guna mendukung penetapan tersebut, Klaten bakal mendapat gelontoran dana senilai Rp580 juta dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2016.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Klaten, Bambang Sujarwo, tak mengetahui secara persis penetapan Klaten menjadi Kota Tangguh Bencana. Bisa jadi, penetapan itu salah satunya lantaran gerakan penanggulangan bencana yang dilakukan selama ini. “Ketika ada bencana, tim bergerak cepat melakukan antisipasi,” urai dia, Jumat (15/4/2016).

Bambang menjelaskan saat ini ada 50 orang yang tergabung dalam tim reaksi cepat penanggulangan bencana (TRC PB). Para sukarelawan tersebut pernah mendapatkan pelatihan terkait penanganan bencana. Selain TRC PB, selama ini juga ada kelompok sukarelawan yang tersebar ke berbagai daerah. “Ada 54 kelompok sukarelawan terdiri dari 1.900an orang,” katanya.

Terkait penetapan Kota Tangguh Bencana, Bambang tak menampik Klaten mendapat gelontoran dana senilai Rp580 juta. Belum lama ini ada penandatanganan memorandum of understanding (MoU) terkait penandatangan tersebut.

Hanya, BPBD hingga kini masih menunggu gelontoran dana itu dari pusat. Hal itu termasuk kepastian penggunaan anggaran dari dana yang diberikan.
“Kami masih menunggu RAB [rencana anggaran belanja] dari dana itu. Saat ini masih menunggu dari BNPB,” jelas dia.

Ditemui beberapa waktu lalu, Kepala BPBD Jawa Tengah, Sarwa Pramana, mengatakan merupakan salah satu dari 10 daerah yang menjadi Kota Tangguh Bencana. Penetapan itu berdasarkan hasil penilaian dari BNPB.
“Anggaran sudah ada dari BNPB. Sudah ada MoU beberapa waktu lalu. Untuk penetapannya itu ada 71 indikator. Soal penggunaan, kami masih menunggu dari BNPB, tetapi yang jelas 10 daerah itu mendapat bantuan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya