SOLOPOS.COM - Ekskavator BBWSBS di Sungai Dengkeng digunakan untuk mengeruk sedimen Sungai Dengkeng. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Antisipasi bencana Klaten, BBWSBS mulai mengerahkan ekskavator tangani tanggul Sungai Dengkeng.

Solopos.com, KLATEN–Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) mengerahkan satu alat berat mengatasi sedimentasi di Sungai Dengkeng, Ngandong, Gantiwarno. Selain normalisasi, kedatangan alat berat berupa ekskavator itu juga untuk perbaikan tanggul Sungai Dengkeng di desa setempat yang longsor sekitar tiga pekan lalu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Longsornya tanggul itu membuat jalan yang berada di tanggul sungai tak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Anggota Staf Operasi dan Pemeliharaan BBWSBS, Samsi, mengatakan penanganan tanggul kritis di Dukuh Bometen, Ngandong, dilakukan sejak Sabtu (30/1/2016).
“Pengerjaan mungkin selama dua hingga tiga pekan kedepan. Sudah disiapkan beronjong kawat sepanjang 40 meter dengan ketinggian 5 meter untuk mengatasi tanggul kritis. Kalau yang ditangani hanya tanggul tidak sekalian normalisasi ya percuma karena sedimentasi tebal,” jelas dia saat ditemui wartawan di lokasi normalisasi, Minggu (31/1/2016).

Dari hasil survei yang dilakukan BBWSBS, ada sekitar 30 titik tanggul kritis di sepanjang Sungai Dengkeng. Kritisnya kondisi tanggul sungai lantaran terkena limpasan air.

Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPU dan ESDM Klaten, Pramana Agus Wijanarka, mengatakan ada puluhan titik tanggul kritis di sepanjang Kali Dengkeng. Tanggul itu berada di sekitar empat kecamatan yakni Gantiwarno, Bayat, Wedi, dan Juwiring.

Penjabat (Pj) Bupati Klaten, Jaka Sawaldi, mengatakan dikerahkannya ekskavator ke Kali Dengkeng di Desa Ngandong dimaksudkan untuk penanganan sementara tanggul longsor. “Untuk penanganan sementara tanggul longsor ditindaklanjuti pengerukan sedimentasi yang ada. Untuk sungai kewenangan dari DPU dan ESDM, sementara kami menggerakkan sukarelawan melakukan normalisasi sungai sedikit demi sedikit. Begitu pula dengan petani kami gerakkan untuk melakukan pemeliharaan saluran air ke persawahan,” katanya.

Sementara itu, warga dan sukarelawan melakukan gotong royong penanganan tanggul longsor di Sungai Jolontoro, Desa Kerten Gantiwarno. Tanggul sementara setinggi 5 meter dengan panjang 20 meter dibangun agar longsor tanggul Sungai Jolontoro tak semakin parah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya