Bencana Klaten diantisipasi dengan menyiapkan peta rawan bencana.
Solopos.com, KLATEN – Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten memetakan daerah rawan bencana tanah longsor, banjir, hingga angin ribut.
Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Klaten, ada empat kecamatan yang masuk daerah rawan longsor meliputi meliputi Gantiwarno, Wedi, Bayat, dan Cawas.
Selain itu, terdapat bencana banjir yang mengancam setidaknya belasan ribu warga di 94 desa yang tersebar pada 11 kecamatan. Daerah tersebut berada di sepanjang aliran sungai.
Banjir lahar hujan juga masih menjadi ancaman di alur Kali Woro meliputi tiga kecamatan yakni Kemalang, Manisrenggo, serta Jogonalan. Untuk bencana angin ribut, hampir seluruh kecamatan masuk daerah rawan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Eko Pambudi, menerangkan memasuki peralihan musim, warga diwanti-wanti untuk mewaspadai adanya ancaman angin kencang.
“Tingkatkan kewaspadaan pada musim pancaroba, waspadai perubahan suhu di sekitar. Lakukan pemotongan dahan atau pohon yang dirasa membahayakan,” kata dia, Selasa (10/11/2015).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Klaten, Bambang Sujarwo, menjelaskan BPBD menyiapkan peralatan seperti gergaji mesin, perahu, mesin diesel penyedot air, serta truk.