Bencana Klaten, tanggul jebol menyebabkan sawah terendam air.
Solopos.com, KLATEN — Dua tanggul di Klaten yakni tanggul Kongklangan dan Kali Deleran, di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, jebol setelah diguyur hujan pada Senin (22/1/2018) malam. Tanggul jebol mengakibatkan sawah seluas 25 hektare terendam.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kepala Desa Sengon, Agus Sumaryono, mengatakan tanggul jebol di Kali Kongklangan, Dukuh Belanwetan, Desa Sengon, dan Kali Deleran di Dukuh Kedung, membentuk celah dengan panjang enam meter dan lebar 3,5 meter.
“Air tidak memasuki perkampungan, hanya di persawahan. Saat ini air sudah surut,” kata dia, saat ditemui
Tanggul jebol mengakibatkan lahan persawahan seluas 25 hektare di Dukuh Sengon, Dukuh Belankulon, Dukuh Belanwetan, dan Jetis terendam. Umur tanaman bervariasi dengan rata-rata sekitar sebulanan.
Agus menerangkan di lokasi tanggul jebol dilakukan perbaikan darurat dengan menambal tanggul dari karung tanah. Untuk sementara, ia menyiapkan sebanyak 1.500 karung bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).
Perbaikan tanggul digelar secara gotong royong melibatkan personel gabungan seperti Banser, Kokam, BBWSBS, DPUPR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, hingga petani dan pemuda setempat. “Dalam beberapa hari ke depan kami giatkan gotong royong untuk perbaikan tanggul,” kata dia.
Kades menuturkan tanggul jebol di kedua anak sungai itu biasanya terjadi dalam siklus dua tahunan. Ia menduga kualitas tanggul menurun sehingga rawan jebol. “Kami berharap ada normalisasi Kali Dengkeng dan Kali Deleran untuk mengantisipasi terulangnya kembali tanggul jebol,” harap dia.
Camat Prambanan, Suhadi, mengatakan selain dua tanggul jebol, hujan deras pada Senin sore mengakibatkan atap Masjid Nurul Huda di Dukuh Glonggong RT 014/RW 006, Desa Kotesan, tersambar petir. Sambaran petir mengakibatkan genting pecah-pecah. Tidak ada korban jiwa dalam kasus itu.