SOLOPOS.COM - Ilustrasi Terima Bantuan Air (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Terima Bantuan Air (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Terima Bantuan Air (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Setelah menunggu lama, delapan kecamatan yang dilanda bencana kekeringan akhirnya menerima dana bantuan air bersih dari APBD 2013.  Bantuan yang diambil dari pos biaya tak terduga (BTT) senilai total Rp100 juta itu, dibagikan dengan nilai bervariasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan hasil rapat koordinasi pencairan BTT air bersih di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Jumat (18/10/2013), Kecamatan Pracimantoro menerima bantuan air bersih paling banyak, mencapai Rp35 juta. Selanjutnya, Giritontro menerima Rp20 juta, Paranggupito senilai Rp14 juta, Eromoko dan Giriwoyo sama-sama menerima Rp11 juta, Manyaran Rp5 juta, Nguntoronadi Rp3 juta, dan Batuwarno menerima bantuan paling sedikit, hanya Rp1 juta.

Setelah diserahkan kecamatan, Pemkab memberi waktu pihak kecamatan menyalurkan bantuan yang harus berupa bantuan air bersih itu selama 10 hari ke depan. Kepala Bidang (Kabid) Bimbingan dan Bantuan Sosial, Jarot Kristanto, mewakili Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Suwartono, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (20/10/2013), menjelaskan setelah memproses pencairan BTT sekitar sebulan, akhirnya bantuan tersebut cair dan diterimakan ke masing-masing kecamatan pada Jumat.

Menurutnya, penyaluran bantuan tersebut sengaja diserahkan pada pihak kecamatan karena mereka lah yang dianggap lebih mengetahui kondisi riil di lapangan.

“Perkara nanti mau dibelanjakan sendiri oleh kecamatan atau diserahkan ke desa tidak masalah. Yang jelas bantuan itu harus dibelikan air bersih untuk korban kekeringan yang membutuhkan. Harus air bersih, tidak boleh yang lain, tidak boleh untuk membangun bak penampungan dan instalasi air juga tidak boleh.”

Sementara itu, ditanya mengapa besaran bantuan berbeda-beda, Jarot menjelaskan hal itu merujuk pada kondisi masyarakat di daerah setempat. Sebagai contoh bantuan bagi Kecamatan Pracimantoro lebih besar karena di kecamatan tersebut bencana kekeringan melanda lebih banyak warga, yakni hingga 21.628 jiwa yang tersebar di delapan desa/kelurahan.

Lebih jauh, Jarot menambahkan pihak kecamatan sudah diinstruksikan untuk segera membelanjakan bantuan air bersih, paling tidak dalam jangka waktu 10 hari ke depan. Selain untuk memastikan warga yang membutuhkan secepatnya menerima bantuan, juga agar uang negara betul-betul dipakai untuk kepentingan masyarakat. “Pokoknya kami peringatkan agar jangan sampai salah dalam penggunaannya. Air bersih juga harus segera disalurkan agar yang membutuhkan segera dapat bantuan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya