SOLOPOS.COM - Penjual air bersih di Dusun Belik Desa Pracimantoro, Pracimantoro menerima banyak permintaan air bersih sering terjadinya musim kemarau di Wonogiri, Senin (29/6/2015). (JIBI/Solopos/Muhammad Ismail)

Bencana kekeringan kini melanda sebagian wilayah di Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI-Sebanyak 24.364 jiwa atau 6.250 Kepala Keluarga (KK) di Paracimantoro kekurangan air bersih. Sementara itu, akibat kekeringan permintaan air bersih di Pracimantoro meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Pracimantoro, Warsito, mengatakan total keseluruhan desa di Pracimantoro ada sebanyak 18 desa. Dari jumlah desa tersebut tujuh desa diantaranya mengalami kesulitan air bersih akibat musim kemarau tahun ini.

“Musim kemarau baru terjadi sekitar satu bulan ini. Namun, dampaknya sangat luar biasa bagi ketujuh desa itu. Air bersih sangat sulit didapat,” ujar Warsito saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (29/6/2015).

Dia mengatakan tujuh desa yang kesulitan mendapatkan air bersih itu yakni Desa Petir, Gambirmanis, Gebangharjo, Gedong, Watangrejo, Joho, dan Glinggang. Total keseluruhan warga di tujuh desa itu sebanyak 24.364 jiwa atau 6.250 Kepala Keluarga (KK).

“Dari tujuh desa kekeringan itu yang sudah mengajukan dan menerima bantuan air bersih dari Pemkab baru Desa Gambirmanis,” kata dia.

Dia menjelaskan awalnya dari prediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Pracimantoro ada sembilan desa rawan kekeringan. Namun, dua desa yakni Suci dan Sumber Rejo sudah bebas kekeringan setelah ditemukan sumber air bersih dari Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

“Sumber air Pamsimas di tujuh desa rawan kekeringan belum ditemukan sehingga dalam kondisi seperti sekarang air bersih sulit didapat,” kata dia.

Dia menjelaskan kebutuhan air bersih untuk warga tiap jiwa sekitar 20 liter/hari. Kemudian untuk kebutuhan ternak sapi sekitar 40 liter/hari, dan ternak kambing 2 liter/hari. Dia memprediksi kebutuhan air pada Lebaran nanti akan bertambah, seiring banyaknya perantauan yang mudik.

Ditemui terpisah, seorang pengusaha air bersih di Paracimantoro, Sutarto, mengatakan sepekan ini permintaan air bersih di Pracimantoro meningkat. Sebelum musim kemarau permintaan air hanya 15 sampai 20 tangki. Namun, sekarang meningkat menjadi 40 sampai 50 tangki/hari dengan ukuran tangki sebanyak 5.000 liter.

“Harga jual air ukuran 5.000 liter Rp15.000 untuk jarak dekat. Pengiriman air jarak jauh harganya Rp100.000 sampai Rp150.000,” jelas dia.

Dia memprediksi kebutuhan air akan semakin melonjak pada H-5 sampai H+ 7 Lebaran karena pada waktu itu banyak warga Wonogiri yang merantau pada mudik di kampung halaman.

“Saya juga melayani permintaan air bersih di luar kecamatan Pracimantoro,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya