SOLOPOS.COM - Tanah di Jambon, Menjing, Jenawi, bergerak, Kamis (12/2/2015). Akibat kejadian itu sejumlah retakan tanah pun terjadi hingga merusak sebagian bangunan warga. (Bayu Jatmoko Adi/JIBI/Solopos)

Bencana Karanganyar, BPBD mendeteksi ada tujuh lokasi rekahan tanah yang rawan longsor.

Solopos.com, KARANGANYAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mendeteksi ada tujuh lokasi rekahan tanah yang masuk kategori rawan longsor.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tim BPBD akan mengecek ketujuh lokasi itu, pekan ini. Ketujuh lokasi rekahan tanah itu berada di Desa Balong, Menjing, dan Trengguli (Kecamatan Jenawi), Desa Gerdu (Karangpandan), Desa Koripan (Matesih), serta Nglegok dan Berjo (Ngargoyoso). Baca juga: Rekahan Tanah di Jenawi Kian Lebar, 12 Rumah Terancam Longsor

“Itu [rekahan] yang masuk kategori vital. Waspada longsor,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Nugroho, saat diwawancara Solopos.com, Senin (14/11/2016).

Menurut Nugroho, pengecekan kondisi retakan tanah pernah dilakukan di rekahan-rekahan tersebut. Tapi pengecekan kali ini akan diikuti pengecekan dan pemasangan jalur evakuasi.

Dia memerinci rekahan tanah di Gerdu yaitu di Dusun Buntung, dan rekahan di Nglegok di Dusun Miyono dan Sekucing. Selain tujuh rekahan itu, menurut dia, tergolong tak terlalu berbahaya.

“Selain tujuh rekahan ini, seperti di Segorogunung, dan Kemuning, retakannya kecil-kecil. Tujuh rekahan tadi kami akan buat skenario penanganan bencana dan penyiapan jalur evakuasi,” kata dia.

Di lokasi rekahan tanah ada petunjuk jalur evakuasi yang hilang. BPBD akan memasang lagi petunjuk jalur evakuasi. Bulan ini, Karanganyar mendapat bantuan dari BPBD Jateng

“Bulan ini kami dapat bantuan BPBD Provinsi Jateng untuk pemasangan jalur evakuasi di tiga lokasi. Rencananya bantuan ini kami pasang di Buntung, Melikan, dan Koripan,” sambung Nugroho.

Dia mengimbau masyarakat mengedepankan aspek kewaspadaan dini bencana selama musim penghujan. Bila hujan deras mengguyur lebih dari satu jam, warga diminta meningkatkan kewaspadaan.

Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani, meminta BPBD intensif memantau titik-titik rekahan dan retakan tanah di lereng Gunung Lawu. Tujuannya agar tak jatuh korban jiwa.

Dia juga menilai perlunya menggandeng semua sukarelawan tanggap bencana alam dalam memantau potensi tanah longsor. Alasannya, para sukarelawan tersebut tersebar di berbagai kecamatan.

“Deteksi dini semua potensi bencana alam, utamanya tanah longsor di wilayah masing-masing. Apalagi saat ini setiap hari hujan deras selama berjam-jam. Harus selalu waspada,” seru dia.

Endang berharap pendirian lima posko bencana di lima lokasi berbeda bisa efektif memantau kondisi wilayah. Kecepatan informasi diperlukan untuk menentukan penanganannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya