SOLOPOS.COM - Personel BPBD Karanganyar mengecek kedalaman rekahan tanah di Pokoh, Seloromo, Jenawi, Karanganyar, pekan lalu. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Bencana Karanganyar, BPBD Karanganyar menyebut ada 36 rumah yang perlu direlokasi akibat tanah retak.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 36 rumah warga di empat wilayah berbeda di Kabupaten Karanganyar rawan terdampak bencana tanah longsor menyusul adanya retakan tanah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga yang tinggal di rumah-rumah tersebut perlu dipindah ke tempat lain yang lebih aman. Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Nugroho, Minggu (20/11/2016).

Dia memerinci 36 rumah itu terdiri atas dua rumah di Trengguli, Jenawi; 28 rumah di Dusun Buntung, Gerdu, Karangpandan; satu rumah di Plosorejo, Matesih, dan lima rumah di Menjing, Jenawi. Baca juga: 3 Keluarga Terdampak Tanah Retak di Seloromo Siap Pindah

Ekspedisi Mudik 2024

Sebanyak 36 rumah tersebut belum termasuk rumah warga di Dukuh Pokoh, Seloromo, Jenawi. BPBD masih menunggu pengecekan retakan tanah di wilayah itu oleh tim Badan Geologi.

“Rumah-rumah itu diputuskan perlu direlokasi. Merujuk program relokasi tahun lalu, kebutuhan membangun satu rumah sekitar Rp45 juta. Itu belum termasuk pengadaan tanah,” ujar dia.

Nugroho berharap relokasi rumah bisa dilakukan warga secara mandiri, yakni warga menyiapkan lahan sendiri. Tapi bila memang tidak bisa, BPBD akan membantu.

“Bila memang tidak punya lahan alternatif, tentu kewajiban Pemkab menyiapkan lahan. Bisa nanti memakai tanah kas desa,” sambung dia.

Disinggung dampak pergerakan tanah di Pokoh, Seloromo, menurut Nugroho, masih menunggu kajian tim Badan Geologi Kementerian ESDM. BPBD telah melayangkan surat pekan lalu.

“Kalau nanti dinilai perlu direlokasi, secepatnya kami ajukan langkah-langkah pengajuan relokasi ke Pemkab. Sumber dana bisa dari APBD kabupaten, provinsi, dan BNPB,” kata dia.

Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani, meminta BPBD dan Pemkab Karanganyar bergerak cepat mencari sumber dana untuk merelokasi warga dari daerah rawan longsor. Dia mewanti-wanti jangan sampai penanganan yang lamban berbuntut jatuhnya korban jiwa.

“Kalau memang perlu direlokasi ya segera lakukan. Ambil langkah-langkah yang memang dibutuhkan,” tandas dia.

Politikus PDIP tersebut mengatakan daerah lereng Gunung Lawu sangat rawan bencana longsor. Dia berharap BPBD mengutamakan deteksi dini titik rawan longsor supaya tak jatuh korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya