SOLOPOS.COM - Personel BPBD Karanganyar mengecek kedalaman rekahan tanah di Pokoh, Seloromo, Jenawi, Karanganyar, pekan lalu. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Ada dua rumah warga yang berada di radius bahaya longsor tersebut.

Solopos.com, KARANGANYAR – Kondisi retakan tanah di Dukuh Pokoh, Desa Seloromo, Jenawi, Karanganyar, Selasa (29/11/2016), semakin parah setelah diguyur hujan deras beberapa pekan terakhir. Hujan deras bahkan menyebabkan munculnya retakan baru di Dukuh Karangasem, Seloromo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Retakan tersebut kali pertama diketahui Senin (28/11/2016) malam. Ada dua rumah warga yang berada di radius bahaya longsor tersebut.

Kepala Desa Seloromo, Roni Suwarno, menuturkan panjang retakan sekitar 10 meter, dengan ketinggian 10 meter. “Ini retakan baru. Kondisinya cukup mengkhawatirkan,” ujar dia via ponsel.

Sedangkan kondisi retakan tanah di Dukuh Pokoh, menurut Roni, kondisinya kian mengkhawatirkan. Hujan deras beberapa hari terakhir membuat retakan kian lebar, dan tanah semakin turun.

Retakan sepanjang 500 meter telah membentuk pola tapal kuda mencirikan tanah segera longsor. Sebanyak 11 jiwa dari tiga keluarga di area rawan longsor diungsikan ke rumah ketua RT.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, saat ditemui wartawan menyatakan retakan-retakan tanah sedang dalam pantauan intensif. Pasalnya curah dan intensitas hujan diprediksi akan terus meninggi bulan Desember 2016 hingga Januari 2017. “Periode itu diprediksi sebagai puncak musim penghujan,” kata dia.

Nugroho memprediksi retakan tanah di Pokoh, Seloromo, mengakibatkan longsor dalam beberapa pekan ke depan. Warga di area rawan longsor diminta meninggalkan rumah dan tinggal di pengungsian.

Ditilik dari jenis tanah, kondisi geografis, dan pola retakannya, longsor di Pokoh diprediksi berupa luncuran. “Tidak hanya di Pokoh, kami sedang cek retakan-retakan di lokasi lain,” ujar dia.

Di sisi lain hujan deras yang mengguyur Bumi Intanpari, Senin, memicu terjadinya tanah longsor di sejumlah lokasi. Salah satunya di Karanggandu RT 005/RW 003 Gempolan, Kerjo.

Kebun milik Sunarno longsor sekitar pukul 21.00 WIB longsor menimpa kamar mandi rumah, kolam pemancingan, dan sungai. Tidak ada korban jiwa dan luka dalam musibah tersebut.

Longsor juga terjadi di halaman rumah Parto Saiman, warga RT 002/RW 009 Tlobo, Desa/Kecamatan Ngargoyoso. Pagar rumah sepanjang 20 meter dan tinggi empat meter, ambrol.

Warga setempat bekerja bakti membersihkan material longsoran yang menutup jalan dusun, Selasa pagi. Tanah longsor juga terjadi di RT 003/RW 006 Bulakrejo, Gondosuli, Tawangmangu.

Material longsor mengenai rumah Sukimin. “Material longsor mengenai dapur rumah. Rumah masih bisa ditinggali. Tidak ada korban luka,” ujar Kades Gondosuli, Pangat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya