SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir (Dok/JIBI/Solopos)

Bencana Jateng menewaskan puluhan orang di berbagai daerah dan puluhan lainnya hilang.

Solopos.com, KEBUMEN — Sejumlah korban yang tertimbun tanah longsor di Dukuh Pohkumbang, Desa Sampang, Sempor, Kebumen, hingga Minggu (19/6/2016) sekitar pukul 16.30 WIB, belum ditemukan. Hingga saat ini, 24 orang tewas dan 26 hilang akibat bencana banjir dan longsor di seluruh Jawa Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Sempor, Joko Ganjar Supramono, di Kebumen, Minggu, mengatakan tim SAR gabungaan bersama masyarakat yang melakukan pencarian korban yang tertimbun longsor sejak pagi hingga sore, belum membuahkan hasil. Longsor yang terjadi pada Sabtu (18/6/2016) petang tersebut mengakibatkan tiga rumah warga rata dengaan tanah dan dua rumah roboh.

Bencana longsor tersebut juga menimbun enam korban, yakni Satimun, 40; dan istrinya Sari, 35; San Rustin, 55; Marsiyem, 50; Sutiyem, 25; anak San Rustin; dan Poniyem, 50. Joko menuturkan pencarian para korban rencananya diteruskan hingga malam hari kalau kondisi cuaca memungkinan.

“Tim SAR saat ini terus melakukan pencarian dan rencananya dilanjutkan hingga malam hari asal tidak hujan,” katanya.

Ia mengatakan pencarian korban dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul, sekop, dan alat pemotong. Pencarian korban terhambat karena rumah yang tertimbun bukan hanya tertutup oleh tanah, tetapi juga pepohonan. Karena itu, tim SAR harus memotong dahan pohon yang menutup tersebut terlebih dahulu.

Selain itu, alat berat tidak bisa masuk ke lokasi longsor karena medan terlalu berat. “Sebenarnya sudah bisa disiapkan alat berat, namun tidak bisa menjangkau lokasi longsor karena medan berat,” katanya.

Kepala Pudatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan seluruh bencana banjir dan longsor disebabkan hujan lebat kemarin. “Bencana tersebut bermula dari hujan lebat yang turun sejak Sabtu [18//20166 siang hingga malam hari,” kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Sejumlah kota/kabupaten yang terdampak di antaranya Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Banyumas, Sukoharjo, Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar, dan Kota Solo. Bencana tersebut juga memicu puluhan rumah rusak tertimbun longsor dan ribuan rumah terendam banjir. Kawasan dengan korban jiwa terbanyak terjadi di Kabupaten Purworejo.

Di kabupaten tersebut dilaporkan longsor di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, menyebabkan lima orang warga Karangrejo tertimbun longsor dan sembilan orang bukan warga Karangrejo tewas. Tim SAR gabungan saat ini masih melakukan pencarian terhadap korban tertimbun longsor.

“Saat kejadian ada longsor kecil menutup jalan sehingga menghalangi jalan dan kendaraan. Tiga penumpang truk turun menyingkirkan batu dan tanah, sementara itu di belakang truk terdapat beberapa sepeda motor. Tiba-tiba terjadi longsor besar yang menimbun kendaraan dan orang di jalan tersebut. Sembilan orang tewas telah dievakuasi dalam kondisi tewas,” kata Sutopo.

Longsor, kata dia, juga terjadi di Desa Donorati, Kecamatan Purworejo, menyebabkan 15 orang hilang. Sementara di Desa Sidomulyo satu tewas dan empat hilang serta di Desa Pacekelan menyebabkan satu orang tewas. Selanjutnya, di Desa Jelog, Kecamatan Kaligesing dua orang hilang dan puluhan rumah tertimbun longsor.

Korban banjir akibat luapan Sungai Bogowonto di Kabupaten Purworejo menyebabkan empat tewas dan dua hilang. Secara detail, dua korban tewas dari Desa Meranti, satu tewas dari Desa Tangkisan, satu tewas dari Desa Bagelen, satu hilang dari Desa Berjan dan satu hilang dari Desa Bagelen akibat hanyut oleh banjir.

Di Kabupaten Kebumen, banjir bandang dan longsor di beberapa tempat juga menyebabkan korban jiwa. Puluhan rumah rusak berat dan ratusan rumah terendam banjir. Satu orang tewas yaitu Ishak Danu Wijayan, 70, akibat hanyut oleh banjir di Desa Kretek, Kecamatan Rowokele pada Sabtu sore.

Longsor di Desa Sampang, Kecamatan Sempor menyebabkan tiga rumah tertimbun longsor sehingga enam orang tewas. Korban adalah Sanrustin, 55; Marsiyem, 50; Sitinem, 25, yang mengandung 8 bulan; Satimun, 40; Sari, 35, istri Satimun; dan Poniyem, 50.

Sementara itu, longsor juga terjadi di Kabupaten Banjarnegara yang menyebabkan enam orang tewas, puluhan rumah rusak dan beberapa orang luka-luka pada Sabtu pukul 16.00 WIB saat hujan deras.

Korban enam tewas akibat longsor di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara adalah Sudarno Dasimin, 45; Ahmad Bahrudin, 43; Ahmad Hidayahtuloh alias Wato, 40; Tariwen, 52; Riatin Fauzi, 10; dan Fina Sritanti, 10. Semua korban sudah terevakuasi pada Sabtu dalam malam pukul 21.00-22.00 WIB dalam kondisi sudah tewas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya