SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memergoki Sungai Pelayaran di Kabupaten Demak, Jateng dipenuhi sampah, Rabu (18/10/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wisnu Adhi N.)

Bencana banjir dikhawatirkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bakal mendera jika warga tetap membuang sampah di sungai-sungai.

Semarangpos.com, DEMAK — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyoroti pola hidup sebagian warga Demak setelah memergoki Sungai Pelayaran yang dipenuhi berbagai jenis sampah, Rabu (18/10/2017). Karena tumpukan sampah menghambat aliran air, ia pun khawatir warga Demak bakal keebanjiran saat puncak musim penghujan 2017 tiba.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Raut muka kecewa di wajah Ganjar Pranowo terekam nyata oleh Kantor Berita Antara yang mengikutinya memeriksa kesiapan sungai-sungai di sebagian wilayah Jateng menjelang puncak musim penghujan 2017. Langkah itu dilakukan Gubernur Jateng demi memastikan wilayahnya bakal terhindar dari bencana banjir.

Di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Demak, Rabu, orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jateng itu secara mendadak meminta sopir menghentikan mobil dinas yang ditumpanginya. Begitu turun dari mobil dinasnya, Ganjar langsung berjalan menuju jembatan yang melintang di atas Sungai Pelayaran di Kecamatan Karangtengah itu.

Gubernur Jateng itu lalu terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat tumpukan sampah di sungai yang kebanyakan berupa sampah plastik, kardus, botol minuman, buah busuk, dan daun sisa pembungkus. Ganjar Pranowo yang pernah aktif sebagai aktivis mahasiswa pencinta alam (mapala) di almamaternya, Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan bahwa tempat pembuangan sampah sementara tidak ada gunanya jika masyarakat Demak tetap membuang sampah di sungai yang bisa mengakibatkan banjir.

“Masyarakat bisa diedukasi agar ikut berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, termasuk sungai,” ujarnya di hadapan para aparatur sipil negara (ASN) pengiringnya yang buru-buru turut turun dari mobil begitu menyadari pimpinan mereka itu mendadak ingin melihat sungai yang tidak diagendakan ditinjau sebelumnya.

Dituturkan pula oleh Gubernur Jateng, sampah juga bisa didaur ulang menjadi produk baru yang bermanfaat bagi masyarakat. “Daur ulang sampah sudah banyak pihak yang melakukannya, dan bisa diterapkan,” ujarnya.

Ganjar Pranowo kemudian berjalan menuju Pasar Gajah yang letaknya tidak jauh dari Su gai Pelayaran yang dipenuhi sampah itu. Kondisi Pasar Gajah ternyata tidak jauh berbeda, berbagai jenis sampah tampak berserakan di hampir semua sudut pasar yang dibangun dan dikelola oleh pihak swasta.

Kepada para pedagang Pasar Gajah yang mengerumuninya, Ganjar Pranowo meminta tolong agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, terutama di sungai.

Sementara itu, Kepala Desa Gajah, Masrukhin, yang ditemui terpisah oleh Antara menjelaskan bahwa sampah di Sungai Pelayaran berasal dari para pedagang pasar dan masyarakat sekitar. “Sampah sudah lama menumpuk di sungai dan masyarakat serta pedagang sudah terbiasa membuang sampah ke sungai,” ujarnya.

Atas alasan itu, ia berharap pemerintah daerah setempat menambah jumlah tempat pembuangan sampah sementara di beberapa titik pasar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya