SOLOPOS.COM - Salah satu adegan dalam simulasi gempa di Gedung Pemprov Jateng, Semarang, Rabu (26/4/2017). Simulasi itu digelar dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Bencana di Jateng dihadapi pemerintah dengan menggelar simulasi, salah satunya dengan melibatkan ASN.

Semarangpos.com, SEMARANG – Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang jatuh pada Rabu (26/4/2017) diperingati Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dengan menggelar simulasi gempa. Simulasi yang melibatkan para aparatur sipil negara (ASN) dan para penyandang disabilitas itu digelar di Gedung Pemprov Jateng, Semarang, Rabu pagi.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Simulasi itu digelar dengan beberapa adegan. Mula-mula, para PNS yang berkantor di Gedung Pemprov Jateng berhamburan keluar gedung. Mereka berlari sambil memegangi kepala dan tengkuknya.

Ekspedisi Mudik 2024

Beberapa PNS juga tampak berlari keluar gedung sambil mendorong kursi roda yang diduduki seorang perempuan setengah baya yang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. Sementara itu, suara sirene dari kendaraan para petugas penyelamat, seperti Tagana, Basarnas dan BPBD, terdengar kencang selama simulasi itu. Suara sirene itu seakan memerintahkan para penghuni gedung untuk segera keluar.

Tak berhenti sampai di situ. Simulasi penanganan korban bencana gempa bumi ini juga diwarnai dengan adegan evakuasi korban dari atap gedung. Ada sekitar tiga orang yang berperan sebagai korban terjebak di atas gedung dan harus diselamatkan oleh petugas dengan cara turu menggunakan tali.

Asisten Administrasi Setda Pemprov Jateng, Budi Widodo, yang turut serta dalam simulasi itu menilai simulasi penanganan bencana sangat penting dilakukan. Selain untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa datang, simulasi juga bisa mengurangi angka kematian yang ditimbulkan gempa.

“Jateng merupakan salah satu daerah yang rawan bencana. Sepanjang 2016 saja ada sekitar 2.318 bencana alam yang tejadi di Jateng dengan jumlah korban mencapai ratusan. Makanya, untuk mengurangi risiko korban akibat bencana dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat perlu dilakukan simulasi seperti ini,” ujar Budi saat dijumpai wartawan seusai mengikuti simulasi.

Budi mengimbau kepada masyarakat supaya mewaspadai potensi bencana di tiap daerah. Apabila ada gempa bumi, ia menyarankan warga untuk keluar dari gedung sambil melindungi bagian vital dari tubuhnya, seperti kepala dan tengkuk.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sarwa Pramana menyebutkan simulasi gempa bumi ini digelar bertepatan dengan peringatan 10 tahun Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional. Pada tahun 2018 mendatang, Pemerintahan Joko Widodo  berniat menetapkan tanggal 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya