SOLOPOS.COM - Petugas TNI, Polri, sukarelawan dan warga mengevakuasi sepeda motor yang tertimbun tanah longsor di Caok, Loano, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), Senin (20/6/2016). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan saat ini tercatat sebanyak 43 orang tewas, 19 belum ditemukan, puluhan orang luka-luka serta ribuan rumah rusak akibat banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Jawa Tengah. (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Bencana Jateng terus menambah korban jiwa. Terdapat sedikitnya 47 orang tewas dalam longsor Purworejo.

Solopos.com, JAKARTA — Tim SAR gabungan menemukan empat korban tewas tambahan yang tertimbun longsor di Purworejo. Dengan demikian, korban hilang masih berjumlah 15 orang.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Senin sekitar pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, Tim SAR gabungan menemukan lagi empat korban dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Senin (20/6/2016).

Sutopo mengatakan tiga orang ditemukan di Desa Donorati, Kecamatan Purworejo, dan satu orang lagi ditemukan di Desa Caok/Karangrejo, Kecamatan Loano. Dengan demikian, total korban bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah adalah 47 tewas dan 15 orang hilang.

Pencarian korban, kata dia, difokuskan di Desa Donorati yang diperkirakan masih ada enam orang hilang dan di Desa Caok/Karangrejo ada delapan orang. Sementara di Desa Jelog Kecamatan Kaligesing masih ada satu orang hilang.

Dia mengatakan sekitar 250 personel Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, LSM dan relawan masyarakat mencari korban hilang di Desa Dorowati. Akses jalan yang sebelumnya tidak bisa dilalui, saat ini sudah diperbaiki sehingga tiga alat berat dapat membantu pencarian korban.

Kondisi tanah labil dan potensi longsor susulan, kata dia, masih tinggi jika hujan terjadi di bagian hulu. Sedangkan di Desa Caok/ Karangrejo tim SAR gabungan berjumlah sekitar 200 personel terus melakukan pencarian korban.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, mengatakan, pada Senin pagi korban yang belum ditemukan ada 19 orang, kemudian menjelang siang ditemukan enam orang. “Kami kerahkan semua sumber daya yang ada dalam upaya untuk melanjutkan pencarian 13 korban yang belum ditemukan tersebut,” katanya.

Hujan lebat yang terjadi di Purworejo pada Sabtu (18/6/2016) mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik. Ada dua titik longsor yang menimbulkan banyak korban, yakni di Dusun Coak, Desa Karangrejo dan di Desa Donorati Kecamatan Loano. Ia menuturkan pencarian korban akan dilakukan hingga tujuh hari ke depan setelah terjadi longsor.

“Nanti kita lihat dalam tujuh hari ini bagaimana, tentunya kami berharap 13 korban hilang itu bisa ditemukan.

Selain pencarian korban, katanya juga penanganan terhadap masyarakat yang terdampak yaitu para pengungsi. Sebagian mereka memang ikut keluarganya dan sebagian ditangani pemerintah daerah.

Menurut dia penanganan pengungsian, logistik, dan peralatan tidak ada masalah. “Perlu saya sampaikan adalah pemerintah berupaya melakukan mitigasi dan melakukan upaya pemulihan,” katanya.

Bupati Purworejo Agus Bastian mengatakan, jumlah korban tanah longsor ada 62 orang, terdiri atas 33 orang meninggal, 16 orang luka-luka, dan sisanya 13 orang belum ditemukan. Pada Senin pagi, tim SAR dan relawan kembali menemukan sebanyak delapan orang tewas di lokasi longsor di Dusun Caok Desa Karangrejo dan Desa Donorati, Loano, Kabupaten Purworejo.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Purworejo, Bambang Agus Purwanto mengatakan di Donoroti hingga Senin siang korban yang ditemukan tambah tujuh orang sehingga total 10 orang.

Kemudian di Dusun Caok tambah satu orang sehingga total korban yang ditemukan 11 orang.

Dua lokasi tersebut menjadi titik paling parah dan memakan banyak korban, masing-masing lokasi longsor menimbun 16 orang dan 15 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya