SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash;</strong> Korban meninggal dunia akibat bencana alam berupa gempa tektonik di Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) bertambah. Hingga Rabu (18/4/2018) pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 4,4 Skala Ritcher itu menjadi dua orang.</p><p><a title="Bencana Jateng: Gempa Guncang Banjarnegara, Bocah 13 Tahun Tewas" href="http://semarang.solopos.com/read/20180418/515/911215/bencana-jateng-gempa-guncang-banjarnegara-bocah-13-tahun-tewas">Seperti diberitakan sebelumnya</a>, gempa tektonik berkekuatan 4,4 SR melanda sejumlah desa di Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Rabu siang sekitar pukul 13.28 WIB. Ratusan rumah warga mengalami kerusakan cukup parah.</p><p>Selain menimbulkan kerugian materiel, bencana alam itu juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Tercatat ada 19 warga yang mengalami luka-luka, dan tiga orang yang meninggal dunia.</p><p>Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Arif Rahman, menyebutkan saat ini pihaknya masih terus melakukan evakuasi terhadap korban gempa tektonik itu. Hingga Rabu pukul 19.00 WIB, pihaknya baru menemukan dua korban meninggal dunia akibat bencana tersebut.</p><p>&ldquo;Semula ada tiga nama korban yang meninggal yang kami peroleh. Tiga korban yang meninggal itu atas nama Asep, 13, warga Desa Kasinoman, Ny. Kasri, 80, warga Dusun Bakalan, Desa Kertosari, dan Sumardi, 80, juga dari Desa Kertosari. Ternyata&nbsp; Ny. Kasri dan Sumardi itu orang yang sama. Ny, Kasri merupakan istri Sumardi,&rdquo; tulis Arif saat dihubungi <em>Semarangpos.com</em>, Rabu malam.</p><p>Arif menyebutkan Asep meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan. Sementara, Ny. Kasri sempat diselamatkan, namun nyawanya tidak tertolong saat perjalanan menuju RSUD Hj. Anna Lasmanah, Banjarnegara.</p><p>Terpisah, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sarwa Pramana, menyebutkan selain ada tiga korban yang meninggal dunia, ada&nbsp; 21 korban lain yang mengalami luka-luka akibat bencana alam berupa gempa tektonik di Banjarnegara.</p><p>Dari ke-21 korban itu dua orang di antaranya mengalami luka cukup parah, yakni Pundar Susanti, 25, warga Desa Ploreng, Kecamatan Kalibening, dan Darmo, 33, warga Desa Kertosari.</p><p>&ldquo;Dua warga yang mengalami luka parah itu telah dievakuasi ke RSUD Banjarnegara. Sementara, sisanya masih menjalani perawatan di Puskesmas Kalibening,&rdquo; terang Sarwa.</p><p>Selain mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, bencana alam berupa gempa tektonik berkekuatan 4,4 SR itu juga merusak bangunan musala dan sekolah.</p><p>Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, gempa kali ini juga diketahui telah merusak sejumlah bangunan seperti rumah warga, masjid, dan sekolahan.&nbsp;Sekitar 500 orang dari 136 KK yang terdampak bencana saat ini tengah diungsikan ke lokasi yang lebih aman.</p><p>Gempa berkekuatan 4,4 SR dengan pusat gempa di di darat pada koordinat 7.21 LS dan 109,65 BT, berjarak 52 kilometer utara Kebumen itu dipastikan tidak menimbulkan tsunami.&nbsp;</p><p style="font-style: normal; line-height: 150%;"><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya