SOLOPOS.COM - Petugas melakukan pendataan korban longsor yang masih belum ditemukan di posko darurat lokasi bencana tanah longsor Pasirpanjang, Salem, Brebes, Jateng, Jumat (23/2/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Bencana tanah longsor di Brebes Jateng diakui Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono tak mudah ditangani.

Semarangpos.com, BREBES — Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Condro Kirono mengakui penanganan bencana alam tanah longsor di Desa Pasir Panjang, Kabupaten Brebes tak mudah. Pencarian korban musibah maut yang menelan sembilan korban jiwa dan belasan lainnya masih hilang itu diakuinya menghadapi sejumlah kendala.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memasuki hari ketiga bencana longsor di Desa Pasir Panjang, Kabupaten Brebes, polda bersama basarnas, BPBD, TNI, tagana, para relawan yang berjumlah 750 personel secara bergiliran bertugas mencari korban yang hilang itu,” paparnya di Brebes, Jateng, Sabtu (24/2/2018).

Dia mengatakan dalam pencarian 13 korban hilang itu telah disiapkan empat alat berat. Kondisi ketebalan tanah yang cukup tinggi dan cuaca yang masih sering hujan menjadi hambatan dalam pencarian korban. Material longsor yang berada di area bencana mencapai sekitar 4 km dengan ketebalan tanah yang mencapai 5 m hingga 8 m.

Ia mengatakan pada pencarian korban hilang akibat longsor, tim penanggulangan bencana menemukan potongan tubuh manusia berupa kaki dan kepala yang diduga berasal dari korban longsor. “Potongan tubuh manusia itu kini belum diketahui dan masih dilakukan pemeriksaan oleh Tim DVI Polda Jateng,” katanya.

Ia mengatakan Polda Jateng akan melihat perkembangan terhadap bencana di Brebes itu apakah perlu dilakukan penambahan personel atau tidak. “Akan tetapi yang jelas, Polri akan siap dalam upaya membantu penanggulangan bencana,” katanya.

Ia mengatakan kendala lain yang dihadapi Polri adalah pengecekan kondisi tanah yang berada di tebing, apakah masih membahayakan atau tidak, dalam pencarian korban longsor. “Kami juga masih perlu mengantisipasi kemungkinan adanya longsor susulan. Oleh karena, warga yang berada di daerah rawan longsor agar lebih baik mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Ia mengatakan saat ini bencana alam terjadi di wilayah Banyumas, Purbalingga, dan Brebes, Jateng terutama banjir dan longsor. “Di Banyumas dan Purbalingga terjadi longsor sedang di Kabupaten Brebes terjadi banjir dan longsor,” katanya.

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan tim search and rescue (SAR) untuk mengerahkan sumber daya yang ada guna penanganan bencana alam di Kabupaten Brebes, Jateng. Instruksi Presiden Jokowi itu dikemukakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei.

“Presiden telah memerintah kepada saya untuk penanganan bencana di Kabupaten Brebes. Ada dua hal yang perlu disampaikan, yaitu kerahkan sumber daya yang ada dan laksanakan tanggap darurat dengan sebaik-baiknya,” paparnya di Desa Pasir Panjang, Kabupaten Brebes, Sabtu sore.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya