SOLOPOS.COM - Tim SAR gabungan bersama warga tengah mengevakuasi warga yang tertimbun longsor di Kelurahan Jomblangsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Sabtu (6/2/2021). (Semarangpos.com-BPBD Kota Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Semarang mencatat ada tiga orang yang meninggal dunia saat Kota Semarang dilanda banjir dan tanah longsor, Sabtu (6/2/2021). Ketiga nyawa warga Semarang itu melayang karena tertimbun tanah longsor dan tersengat arus listrik.

Ketiga warga yang meninggal itu dua di antaranya akibat tertimbun longsor, dan satu korban lainnya karena tersengat listrik. Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono, mengatakan ada 10 kecamatan di Kota Semarang yang terdampak banjir akibat cuaca ekstrem disertai hujan deras sejak Jumat (5/2/2021) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: 7 Tanaman Ini Kata Fengsui Bawa Hoki & Kekayaan

“Total ada 76 kelurahan di 10 kecamatan yang terdampak banjir. Ke-10 kecamatan itu yakni Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Ngaliyan, Pedurungan, Semarang Timur, Gayamsari, dan Genuk,” ujar Winarsono saat dihubungi Solopos.com, Sabtu malam.

Winarsono mengatakan selain banjir, bencana tanah longsor juga melanda beberapa daerah di Kota Semarang. Total ada sekitar 20 lokasi longsor yang terjadi sepanjang hari ini.

Telan Korban Jiwa

Dari 20 lokasi itu, dua di antaranya menelan korban jiwa. Dua warga Semarang tertimbun longsor saat terlelap tidur hingga kehilangan nyawa. Kedua korban tewas itu adalah Maemunah, 63, dan Dermadito, 18, warga Jomblangsari RT 003/RW 001.

Kedua korban tersebut saat ini sudah dievakuasi dari reruntuhan. Bahkan, korban Maemunah sempat dilarikan ke rumah sakit namun jiwa tertolong. “Untuk yang Dermadito baru bisa dievakuasi sore. Ia tertimbun longsor yang terjadi Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WIB,” imbuhnya.

Baca Juga: Akhirnya, Dayana Jadi Trending Topic Twitter Juga

Sementara itu satu korban yang meninggal akibat tersengat listrik adalah M. Imron, warga Jl. Setau No.2 RT002/RW 007, Bugangan, Semarang Timur. “Ia tersengat listik saat berada di dalam rumahnya yang kebanjiran,” terang Imron.

Winarsono meminta warga terus menjaga kewaspadaan terhadap bencana banjir maupun tanah longsor yang bisa terjadi kembali sewaktu-waktu. Hal tersebut menyusul cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dan melanda sejumlah wilayah di Kota Semarang.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya