SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Bencana Boyolali berupa banjir berpotensi melanda Juwangi jika hujan deras.

Solopos.com, BOYOLALI—Dua RW di Desa Pilangrejo, Kecamatan Juwangi, waspada bencana banjir. Air dari Sungai Kalongan yang melintasi desa tersebut sering meluap setiap hujan deras. Seperti yang terjadi pada Jumat (19/3/2016) sore. Ada 20-an rumah warga RT 001, RT 004, dan RT 007 Dusun Pecukan yang sempat tergenang air dengan ketinggian 20 sentimeter hingga 50 sentimeter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari informasi yang dihimpun solopos.com, banjir di Pilangrejo tidak membahayakan karena hanya banjir kiriman. “Ada sungai yang meluap karena mendapat kiriman dari Hutan Telawa. Itu sudah rutin terjadi setiap musim hujan,” kata Kades Pilangrejo, S.Dimin Suwito Utomo, kepada solopos.com, Sabtu (19/3/2016).

Rumah warga tergenang air hanya sekitar 10 menit hingga 15 menit. Begitu hujan reda, air dengan cepat surut. “Memang banjir kecil tetapi warga juga waspada. Kalau nggak, nanti ada saja barang-barang yang hanyut terbawa air. Sepatu, sandal, bahkan ternak itik, kambing, harus dijaga agar tidak hanyut,” imbuh Dimin.

Menurut Dimin, warga dan pemerintah desa setempat sulit untuk mencegah banjir kiriman dari hutan di Juwangi. Sejauh ini belum ada solusi menghindari luapan air sungai kiriman dari Hutan Telawa. “Mau bagaimana wong itu kiriman dari hutan. Pokoknya begitu hujan deras ya sudah, warga langsung waspada. Kami mau bikin talut di sungai atau bagaimana, ya sulit,” ujar dia.

Pemerintah Desa (Pemdes) Pilangrejo sudah melaporkan banjir Jumat sore kepada Polsek Juwangi, Camat Juwangi, Koramil, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali. Kapolsek Juwangi, AKP Suparma, membenarkan banjir di Pilangrejo.

“Banjir kecil. Airnya mengalir jadi mudah surut. Begitu hujan reda, air langsung surut,” kata Kapolsek.
Kabid Kedaruratan BPBD Boyolali, Purwanto, membenarkan banjir di Pilangrejo, Jumat sore.

“Hari ini empat orang relawan kami ke Pilangrejo memberikan bantuan logistik dan ikut gotong-royong membersihkan rumah warga yang kemarin sempat terendam.”

Menurut Purwanto, wilayah Desa Pilangrejo masuk peta rawan banjir karena wilayahnya termasuk dataran rendah. Meskipun banjir disebabkan karena kiriman air dari hutan, namun Pemkab Boyolali tengah mengupayakan solusi agar banjir bisa dicegah.

Beberapa waktu lalu BPBD dan DPU dan ESDM sudah cek ke wilayah Pilangrejo. Ada beberapa solusi jangka panjang untuk antisipasi banjir di kawasan tersebut yakni pembuatan tanggul dan pengerukan sungai.

“Dua solusi itu tentu butuh biaya yang besar. Lagi pula sungai di Juwangi itu adalah kawasan milik BBWS Jratun Seluna.”

Selain Pilangrejo, Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi, juga rawan banjir. “Ya, dua desa itu sering terkena banjir kalau hujan deras. Penyebabnya sama, kiriman air dari hutan.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya