SOLOPOS.COM - JpegPetugas tim terpadu penanggulangan bencana Boyolali, Rabu (20/12/2017) membersihkan lokasi SDN Gebyog, Kecamatan Selo, Boyolali yang fondasinya ambrol, Selasa (19/12/2017) malam. (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Saat itu tidak ada aktivitas warga di sekolah maupun di jalur SSB sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Solopos.com, BOYOLALI – Bangunan fondasi SDN Gebyog, Kecamatan Selo, Boyolali ambrol, Selasa (19/12/2017) malam. Sementara itu, aktivitas sekolah tetap berjalan namun kegiatan dua kelas direlokasi ke ruang lain yang lebih aman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum peristiwa ambrol tersebut terjadi, wilayah Selo dan sekitarnya diguyur hujan sejak sore hari. Sekitar pukul 19.45 WIB, tiba-tiba sebagian bagunan fondasi SD setinggi empat meter dan panjang sekitar 10 meter ambrol. Ambrolnya fondasi juga menyeret tanah di sekitarnya sehingga ikut longsor dan menutup sebagian jalan pada jalur Solo-Selo-Boyolali (SSB) yang berada di sisi SD tersebut.

Beruntung, saat itu tidak ada aktivitas warga di sekolah maupun di jalur SSB sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Sementara itu, keesokan harinya, Rabu (20/12/2017) tim terpadu penanggulangan bencana Boyolali dan warga bergotong-royong membersihkan material tanah di jalur SSB agar lalu lintas di jalan tersebut lancar kembali. Satu unit alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan.

Petugas tim terpadu penanggulangan bencana Boyolali, Rabu (20/12/2017) membersihkan lokasi SDN Gebyog, Kecamatan Selo, Boyolali yang fondasinya ambrol, Selasa (19/12/2017) malam. (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Petugas tim terpadu penanggulangan bencana Boyolali, Rabu (20/12/2017) membersihkan lokasi SDN Gebyog, Kecamatan Selo, Boyolali yang fondasinya ambrol, Selasa (19/12/2017) malam. (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Di sisi lain, aktivitas sekolah setempat di musim jeda semester ini tetap berlangsung. Namun pihak sekolah menonaktifkan pemakaian dua ruangan, masing-masing ruang perpustakaan dan ruang kelas VI.

Keduanya tidak terdampak langsung longsor, namun dinilai berbahaya jika digunakan untuk kegiatan sekolah karena hanya berjarak sekitar dua meter dari garis ujung longsor. Kepala SDN Gebyog Titik Purwani mengatakan, aktivitas kelas VI direlokasi ke ruang kelas IV, sedangkan ruang perpustakaan yang sebelumnya digunakan kelas IV kini dikosongkan dan mereka direlokasi ke ruang kantor.

“Sekolah ini memang sedang direnovasi jadi kelas IV tadinya menggunakan ruang perpustakaan. Tapi karena longsor ini, siswa kelas IV dipindah ke ruang kantor dan siswa kelas VI dipindah ke ruang kelas IV yang sebenarnya pembangunannya belum selesai tapi tingga sedikit, tinggal pasang plafon,” ujar Titik yang mengepalai 120 siswa SD ini.

Sementara itu, dari pantauan Solopos.com, aktivitas pembersihan material masih berlangsung hingga siang hari. Sejumlah petugas PT. PLN juga datang untuk memeriksa kondisi tiang listrik di lokasi yang nyaris ikut longsor. Sementara itu, petugas Polsek Selo juga memasang garis polisi di sekitar bangunan perpustakaan dan kelas VI agar siswa tidak beraktivitas di area tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya