SOLOPOS.COM - Tebing di tempat wisata Tikungan Cinta Dukuh Jelok, Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Boyolali, terkikis dan longsor. Foto diambil Rabu (15/2/2017). (Istimewa)

Bencana Boyolali, warga diminta mewaspadai longsor susulan di Musuk karena curah hujan masih tinggi.

Solopos.com, BOYOLALI — Masyarakat Kecamatan Musuk, Boyolali, diminta tetap waspada dengan potensi longsor susulan. Hal itu mengingat curah hujan masih tinggi hingga beberapa waktu ke depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Musuk, Totok Eko Y.P., mengatakan curah hujan tinggi masih berpotensi mengguyur wilayah lereng Gunung Merapi. Seperti diketahui, longsor melanda Dukuh Plandaan, Desa Sukorejo, dekat perbatasan dengan Desa Madu, Mojosongo; Dukuh Jelok, Desa Cluntang; Dukuh Songgobumi, Desa Mriyan; Dukuh Semadoh, Desa Sumur; Dukuh Dakon, Desa Karangkendal; serta tempat wisata Tikungan Cinta, Desa Cluntang, Selasa (14/2/2017) sore.

Hingga Kamis (16/2/2017), longsor di Dakon Karangkendal belum sepenuhnya tertangani. “Di jalan kabupaten yang melintasi Dukuh Dakon masih ada sisa-sisa material longsor namun kendaraan roda empat sudah bisa melintas,” kata Totok kepada Solopos.com, Kamis.

Menurut Totok, wilayah Musuk didominasi perbukitan dan banyak tebing tinggi sehingga termasuk wilayah rawan longsor. Masyarakat Musuk sudah mengantisipasi potensi longsor dengan banyak menanam tanaman keras di tebing-tebing.

Namun, lantaran curah hujan yang terlampau tinggi, longsor tetap terjadi di beberapa lokasi. Totok meminta masyarakat tetap waspada. Salah satu jalur perbukitan yang dinilai paling rawan adalah Songgobumi, Mriyan.

Menurut warga Songgobumi, Widhi, 45, warga tak ada yang berani melintasi jalur tersebut saat hujan. “Kalau tiba-tiba kehujanan di jalan, warga memilih berhenti dulu ke tempat berteduh yang aman. Kondisi jalan sebenarnya cukup lebar sekitar tiga meter, tapi tebing di sisinya sangat tinggi dan memang rawan longsor,” papar dia.

Menurut Widhi, pengguna jalan tak mau mengambil risiko jika mendadak terjadi longsor di jalur tersebut saat berkendara di tengah hujan deras karena jalur tersebut diapit tebing dan jurang. Totok melanjutkan sejak intensitas hujan meningkat, pernah beberapa kali terjadi longsor tebing dalam kapasitas kecil. “Baru kemarin ada longsor besar di beberapa lokasi.”

Totok meminta seluruh perangkat desa hingga RT/RW di Musuk bertindak cepat jika terjadi longsor. Mereka diminta segera melaporkan ke jajaran terkait. “Paling dekat lapor ke kecamatan karena di kecamatan juga ada posko siaga bencana.”

Pada bagian lain, korban tertimpa tanah longsor di Kalimangku, Cluntang, Prihatin, 25, saat ini kondisinya membaik. Warga Dukuh Banjarjo, Desa Cluntang, itu sudah diizinkan pulang dari rumah sakit setelah kakinya yang terluka digips.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya