SOLOPOS.COM - Sejumlah personel SAR dan Tagana mengevakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (13/12/2014). Bencana tanah longsor itu menimbun setidaknya 40 rumah di desa itu pada Jumat (12/12/2014) sore. Tim SAR telah berhasil menemukan 19 jenazah dan puluhan lainnya masih belum ditemukan. (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Solopos.com, JAKARTA — Tim gabungan, Sabtu (13/12/2014) sore, menghentikan upaya pencarian korban tertimbun tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Hujan turun cukup deras di lokasi bencana Banjarnegara itu.

Sejauh ini, laporan Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan adanya 17 korban tewas akibat bencana Banjarnegara itu. Sementara itu Kabar Petang TV One, pukul 17.1ang5 WIB, yang disiarkan secara langsung dari lokasi menyebutkan sudah adanya 18 jenazah di evakuasi dari lokasi tanah longsor, dan Metro Highlight pukul 18.00 WIB menyebutkan angka lebih dari 19 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berbeda pula antara data BNPB yang menyebutkan masih mencari 91 korban hilang, TV One menyebut sekitar 96 korban belum ditemukan. “Sebanyak 91 orang masih dalam pencarian,” ungkap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui pesan singkat yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Jakarta, Sabtu (13/12/2014).

Menurut Sutopo, tim gabungan telah menemukan 17 korban tewas, 11 luka berat, dan 4 orang luka ringan. Saat ini, lanjutnya, hujan turun cukup deras di lokasi bencana tanah longsor di Kecamatan Karangkorbar, Kabupaten Banjarnegara itu sehingga diputuskan pencarian dan penyelamatan korban dihentikan sementara.

Menurut dia, kondisi tanah masih labil, debit sungai mengalir kencang membawa lumpur, hujan dapat berpotensi memicu longsor susulan. Beberapa jalan masih tertutup longsor, jalan retak-retak dan berbahaya. Hal ini menyebabkan alat berat dan kendaraan yang dikerahkan untuk penanganan darurat terhambat.

Masyarakat berduyun-duyun menonton ke lokasi bencana sehingga jalan macet dan mengganggu operasional kendaraan petugas. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, berada di lokasi memberikan arahan penanganan darurat. Potensi nasional dari BNPB, TNI, Polri, Kemenkes, Basarnas, Kemensos, Kemen PU Pera dan lainnya sudah berada di lokasi memberikan bantuan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya