SOLOPOS.COM - Beberapa Warga Keprabon, Karangpandan, sedang bergotong royong membersihkan longsoran tanah yang hampir menimpa rumah warga, Minggu (16/11/2014). Kejadian tersebut terjadi karena tembok penyangga talut tak mampu menahan tanah dan air hujan. (Bayu Jatmiko/JIBI/Solopos)

Beberapa Warga Keprabon, Karangpandan, sedang bergotong royong membersihkan longsoran tanah yang hampir menimpa rumah warga, Minggu (16/11/2014). Kejadian tersebut terjadi karena tembok penyangga talut tak mampu menahan tanah dan air hujan. (Bayu Jatmiko/JIBI/Solopos)

Ilustrasi tanah longsor (Bayu Jatmiko/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, BANJARNEGARA- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, menyatakan sebanyak 54 rumah warga rusak terkena longsor akibat hujan lebat yang mengguyur kabupaten itu sejak Rabu (10/12/2014) sore hingga Kamis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Berdasarkan pendataan sementara, rumah-rumah itu rusak ringan hingga sedang. Kami mendapat informasi jika tiga rumah di Karangkobar roboh akibat terkena longsor dan akses jalan Banjarnegara-Karangkobar tertutup longsor di beberapa titik,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio di Banjarnegara seperti dikutip Antara, Kamis (11/12/2014).

Menurut dia, bencana tanah longsor itu terjadi di 67 titik, antara lain empat ruas jalan kabupaten sehingga tidak bisa dilewati dan jalan desa lebih dari 20 titik.

Ia mengatakan bahwa tanah longsor di Desa Tunggoro, Kecamatan Sigaluh, menutup ruas jalan nasional penghubung Banjarnegara-Wonosobo sehingga sempat tidak dapat dilalui kendaraan.

Bahkan, kata dia, seorang warga dilaporkan meninggal dunia terkena longsor di Desa Sidengok, Kecamatan Pejawaran.

Selain itu, lanjut dia, sebanyak empat lokasi dilaporkan terkena banjir luapan Sungai Serayu.

“Hingga saat ini, kami masih melakukan upaya evakuasi dan menyingkirkan material longsoran dengan mengerahkan alat berat,” katanya.

Terkait bencana tanah bergerak di Dusun Pencil, Desa Karangtengah, Kecamatan Wanayasa, Catur mengatakan bahwa hingga saat ini gerakan tanah masih terus berlangsung.

“Sejak tadi malam, gerakan tanahnya sangat cepat, sekitar 1-3 meter. Bahkan, longsor di samping masjid juga semakin melebar dan jalan darurat tidak dapat dilalui,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengundang tim dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah untuk menganalisis gerakan tanah di Dusun Pencil sebelum membuat jalan darurat yang baru.

Menurut dia, pihaknya juga mengundang tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk menganalisis gerakan tanah di Dusun Pencil maupun mencari lahan yang layak untuk relokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya