SOLOPOS.COM - Kondisi batu yang terancam longsor. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Bencana alam Wonogiri, tiga rumah di Manyaran, Wonogiri terancam tertimpa batu besar.

Solopos.com, WONOGIRI–Sebanyak tiga rumah yang dihuni 18 jiwa di Timoyo RT 001/RW 013, Bero, Manyaran terancam tertimpa material longsoran batu dari bukit tak jauh dari rumah tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri pun merekomendasikan agar penghuni tidak menempati rumah pada malam hari.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, warga yang tinggal di tiga rumah tersebut harus lebih waspada. Sebab ada bongkahan batu di lereng bukit, kurang dari 100 meter dari pemukiman, ada batu raksasa yang pecah dan nyaris menggelinding. Posisi batu berdiameter empat meter tersebut pecah secara alami. Sebagian bongkahan masih tertahan tanah. Namun bongkahan sisi yang lain nyaris tergelincir dari tebing, dan hanya tertahan oleh pepohonan. Terbelahnya batu raksasa tersebut juga sempat menggeser posisi batu-batu di sekitarnya.

“Untuk itu sudah kami rekomendasikan kepada pemerintah desa dan kecamatan setempat untuk mengimbau warga untuk selalu waspada. Jika memungkinkan agar pada malam hari, penghuni rumah tidak tidur di rumah yang rawan itu,” kata dia kepada wartawan, Jumat (23/10/2015).

Menurut dia, bongkahan batu tersebut berada di lereng bukit dengan kemiringan sekitar 60 derajat. Kondisi tersebut diperkirakan akan semakin parah jika sudah mulai turun hujan. Sebab tidak menutup kemungkinan tanah di sekitar batu tersebut terkikis air sehingga membuat batu mudah bergeser. Sedangkan hingga saat ini belum ada warga yang berani memecah batu besar tersebut.

“Khawatirnya jika dipecah justru membahayakan,” kata dia. Saat ini pihaknya beserta masyarakat sedang berusaha mencari solusi untuk mengantisipasi bahaya longsoran batu.

Di sisi lain, Bambang mengatakan di Wonogiri ada beberapa wilayah yang rawan terjadi tanah longsor saat musim penghujan, di antaranya adalah di Pare dan Keloran, Kecamatan Selogiri; Genengharjo, Hargorejo dan Ngarjosari, Kecamatan Tirtomoyo; Brenggolo, Kecamatan Jatoroto serta Geneng, Kecamatan Bulurejo.

Sementara itu, Kepala Desa Berjo, Manyaran, Roh Edy Wibowo, mengatakan pecahnya bongkahan batu raksasa yang berada di tebing sekitar pemukiman warga terjadi pada Selasa (20/10/2015) lalu. “Mungkin karena faktor cuaca juga, tiba-tiba batu besar itu pecah. Suaranya cukup keras terdengar oleh warga. Kejadiannya malam, sekitar pukul 20.30 WIB,” kata dia saat dihubungi Espos, Jumat. Dia pun telah meminta warga untuk selalu waspada. Dia juga sudah berpesan kepada warga agar segera keluar rumah jika muncul suara bergemuruh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya