SOLOPOS.COM - Salah satu rumah warga di Desa Morosari yang hanya berjarak beberapa centimeter dari bibir sungai Bengawan karena secara terus menerus terjadi erosi tanah, Selasa (20/9/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana alam Ponorogo, longsor dan banjir menimpa 14 lokasi wilayah di Ponorogo.

Madiunpos.com, PONOROGO—Tanah longsor dan banjir yang terjadi karena hujan deras secara terus mengguyur wilayah Ponorogo pada Selasa (27/9/2016) malam hingga Rabu (28/9/2016) pagi terjadi di 14 titik di tujuh kecamatan se-Ponorogo. Dalam peristiwa bencana alam itu, 12 rumah rusak dan dua orang meninggal dunia karena tertimbun longsoran dan terseret arus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk bencana tanah longsor terjadi di 10 lokasi dan banjir terjadi di empat lokasi, yaitu untuk tanah longsor terjadi di Kecamatan Ngrayun, Kecamatan Pulung, dan Kecamatan Ngebel. Sedangkan bencana banjir terjadi di Kecamatan Balong, Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Kauman, dan Kecamatan Ponorogo.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ponorogo, Hery Sulistyono, mengatakan bencana alam tanah longsor dan banjir tersebut disebabkan karena hujan deras yang mengguyur hampir seharian. Hujan deras membuat sejumlah tebing longsor dan menimpa sejumlah rumah.

Dia menuturkan ada 12 rumah yang rusak karena tertimpa material longsoran, namun tidak ada rumah yang mengalami kerusakan yang parah. Selain itu, korban jiwa ada dua orang yaitu di Desa Baosan Lor, Kecamatan Ngrayun, yang tertimpa material longsoran, dan satu anak di Desa Munggung, Kecamatan Pulung, yang terbawa arus air sungai setempat.

“Korban jiwa ada dua orang, satu orang meninggal dunia karena tertimpa material longsoran dan satu anak terbawa air bah,” kata dia kepada wartawan, Kamis (29/9/2016).

Dia mengatakan pihak BPBD Ponorogo saat ini telah memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok. Selain itu, juga akan ada santunan dari Pemkab Ponorogo kepada warga yang menjadi korban bencana alam.

“Untuk bencana alam banjir menggenangi ratusan rumah dan ratusan hektare persawahan,” jelas dia.

Kasubbag Humas Polres Ponorogo, AKP Harijadi, menuturkan untuk korban bencana alam berupa tanah longsor terjadi di beberapa titik dan mengakibatkan sejumlah rumah rusak parah. Kerugian materil dari kerusakan tersebut mencapai ratusan juta rupiah.

Harijadi menyampaikan untuk di Desa Selur, Kecamatan Ngrayun, ada lima rumah yang rusak parah, yaitu rumah milik Parjan, Harioko, Djarno, Sutrisni, dan Warsono. Sebagian rumah mereka dindingnya jebol karena terkena material longsoran.

“Kami juga terus melakukan imbauan kepada masyarakat untuk terus waspada terhadap bencana alam susulan yang bisa kapanpun terjadi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya