SOLOPOS.COM - Sejumlah warga membersihkan longsoran tanah yang menimpa salah satu rumah warga di Pacitan, Senin (15/8/2016). (JIBI/Madiunpos.com/Istimewa)

Bencana alam Pacitan, masyarakat diimbau untuk melakukan tindakan kearifan lokal untuk deteksi bencana alam.  

Madiunpos.com, PACITAN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan kearifan lokal dalam mendeteksi dini bencana alam yang bisa terjadi kapan pun. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika bencana alam menerjang rumah warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Pujono, mengatakan pendekatan kearifan lokal untuk mendeteksi dini datangnya bencana alam sangat diperlukan. Ini mengingat petugas keamanan tidak selalu berada di lokasi warga saat bencana alam menerjang.

Kewaspadaan terhadap bencana alam ini perlu dilakukan, mengingat secara geografis Pacitan berada di wilayah pegunungan yang rentan terhadap tanah longsor. Selain itu, saat ini cuaca ekstrem terus mengguyur wilayah Pacitan.

Dia memprediksikan musim kemarau basah akan berlangsung hingga Oktober 2016, untuk itu masyarakat tetap waspada saat hujan mengguyur deras. Apalagi, masyarakat yang tinggal di lereng gunung atau perbukitan.

“Sekarang itu hujannya sangat sporadis, artinya hujan mengguyur deras dengan tidak teratur. Kondisi ini berbeda ketika di musim penghujan. Daerah-daerah yang biasanya minim hujan, pada musim kemarau basah ini justru diguyur hujan secara deras, ini yang berbahaya,” jelas dia kepada Madiunpos.com saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/8/2016).

Pujono menyampaikan untuk kearifan lokal yang bisa dilakukan yaitu dengan memasang kaleng berisi kerikil di sudut-sudut rumah. Sehingga, ketika terjadi tanah longsor dan menimbulkan gerakan kaleng tersebut akan jatuh dan membangunkan penghuni rumah.

Menurut dia, upaya tersebut dianggap penting dan efektif ketika penghuni rumah sedang lelap tertidur dan bencana alam menerjang pada malam hari. Selain itu, saat hujan mengguyur deras pada malam hari diharapkan untuk lebih waspada.

“Kalau bencana alam terjadi malam hari tentu perlu ada kewaspadaan dari warga. Apalagi saat semua tertidur dan bencana datang, tentu perlu ada pengingat, salah satunya menggunakan kearifan lokal itu, untuk mendeteksi secara dini,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya