SOLOPOS.COM - Jenazah korban tebing Air Terjun Sedudo Nganjuk longsor, Sofwan Sahuri, 26, saat hendak dimakamkan di Surabaya, Rabu (22/7/2015). (Detikcom)

Bencana alam Nganjuk yang menewaskan tiga pengunjung objek wisata Air Terjun Sedudo mendapatkan perhatian Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Madiunpos.com, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo meminta pemerintah kabupaten  (pemkab) menanggung biaya pengobatan warganya yang menjadi korban bencana alam Nganjuk di objek wisata Air Terjun Sedudo, Selasa (21/7/2015) lalu. Lelaki yang akrab disapa Pakde Karwo ini juga meminta pemkab setempat menanggung biaya pemakaman korban musibah tebing longsor di Nganjuk itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gubernur Jatim dua periode itu juga meminta badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) di masing-masing kabupaten dan kota mengecek ulang kondisi lingkungan di sejumlah objek wisata, terutama destinasi wisata air terjun di sejumlah daerah di Jawa Timur. “Kita tetap meminta BPBD untuk mengecek di lapangan,” kata Soekarwo kepada wartawan di Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/7/2015), seperti diberitakan Detikcom.

Pakde Karwo mengatakan lokasi wisata yang perlu dicek ialah terkait kemiringan tanah, tebing, dan kondisi lingkungan seperti wisata air terjun. Pakde Karwo tak ingin bencana alam Nganjuk yang menewaskan tiga orang itu terjadi di daerah lain. “Sementara ini dicek semua. Prinsipnya daerah-daerah yang memiliki kemiringan 60 persen, misalnya di tempat-tempat rekreasi Madakaripura, Cuban Talun, semua dicek,” tuturnya.

Terkait bencana longsor di tempat wisata Air Terjun Sedudo, kata dia, disebabkan kondisi pepohonan yang mengering dan akarnya rapuh sehingga rawan tumbang dan memicu tebing longsor. “Kasus Sedudo ini semata-mata pohonnya kering yang akarnya rapuh,” terangnya.

Bencana alam Nganjuk berupa tebing longsor di objek wisata Air Terjun Sedudo, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, menewaskan 3 wisatawan dan belasan orang luka-luka. Gubernur meminta agar pemerintah daerah memberikan biaya pengobatan bagi korban yang dirawat di rumah sakit, maupun santunan pada keluarga korban.

“Prinsip dasarnya, tolong pemerintah daerah itu diurus. Kami meminta pemerintah mengurus itu dan menanggung biasa seperti di rumah sakit, dibawa ke Surabaya dan mohon maaf, biaya penguburan itu harus didahulukan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya