Bencana alam Jateng, yakni tanah longsor di Purworejo, sempat meninggalkan misteri identitas tiga jasad korban.
Semarangpos.com, SEMARANG — Identitas tiga korban bencana tanah longsor dan banjir bandang di Jawa Tengah (Jateng) yang semula tidak dikenali akhirnya terkuak. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Markas Besar Polri, Kamis (23/6/2016), berhasil mengidentifikasi ketiga korban itu.
Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
Kapolda Jateng, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Condro Kirono, menyatakan ketiga korban yang sebelumnya tidak dikenali itu dua di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan satu perempuan. “Tiga korban sudah diidentifikasi dan identitas mereka sudah bisa dirilis,” ujar Kapolda kepada wartawan di Semarang, Kamis.
Sebelumnya, jenazah ketiga korban ini tak dikenali saat dievakuasi dari reruntuhan longsor baik di Desa Caok dan Donorati, Purworejo. Oleh karena tidak dikenali, pihak regu penyelamat yang diisi tim SAR gabungan menamai ketiga korban itu sebagai Mr X dan Miss X.
Setelah diperiksa oleh DVI Mabes Polri identitas ketiga korban itu diketahui bernama, Jemikin, 47, warga Donorati, Purworejo, serta pasangan suami istri, Sarif Marsyahid dan Sarifah, warga Telogorejo, Purworejo. Condro menambahkan ke tiga korban ini berhasil diidentifikasi dari sidik jarinya.
“Saat ditemukan keberadaan mayat sulit diidentifikasi, maka perlu teknologi, perlu upaya-upaya dari Tim Inafis dan DVI,” imbuh Condro.
Dengan terungkapnya identitas ke tiga jenazah ini, kata Condro, jumlah korban longsor yang berhasil diidentifikasi berjumlah 45 orang, dengan perincian 39 merupakan korban di Purworejo, tiga dari Kebumen, dan enam orang dari Banjarnegara.