SOLOPOS.COM - Foto banjir yang melanda Desa Wisata Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Selasa (12/4/2016) sore, yang diunggah oleh Noer Cholik melalui akun Twitter @cholikk. (Twitter.com)

Bencana alam Jateng yang baru saja melanda wilayah di Jateng membuat pemerintah di bagian lain provinsi ini waspada bencana, termasuk Kabupaten Semarang.

Semarangpos.com, UNGARAN – Pemerintah Kabupaten Semarang mengimbau kepada masyarakat dan aparatur pemerintahannya tetap siaga mengantisipasi bencana pada masa Lebaran 2016. Mereka diharapkan tetap waspada meskipun tengah dalam suasana merayakan Idulfitri 1437 H.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kepada para camat, lurah, aparatur serta masyarakatnya saya harap tetap waspada, terutama di daerah-daerah yang rentan akan bencana alam, seperti tanah longsor. Apalagi saat ini sedang anomali cuaca. Kalau saat intensitas hujan tinggi dan terjadi berhari-hari secara terus menerus, sebaiknya mengungsi,” ujar Bupati Kabupaten Semarang, Mundjirin, kepada wartawan di Mapolres Semarang, beberapa waktu lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Permintaan kesiapsiagaan orang nomor satu dalam jajaran Pemkab Semarang ini bukan tanpa alasan. Beberapa waktu lalu, sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) dilanda bencana, baik tanah longsor maupun banjir. Di Kabupaten Purworejo dan Kebumen, bencana alam itu bahkan menimbulkan korban jiwa dan material yang tidak sedikit.

Masih tingginya curah hujan juga yang membuat Mundjirin khawatir, terlebih dari informasi yang diperoleh kondisi cuaca itu masih akan terjadi hingga akhir Juli nanti. “Pihak BPBD juga kami minta tetap siaga dan waspada tinggi.Peralatan maupun SDM harus disiapkan. Jangan sampai di masa Lebaran pada lengah,” imbuh Mundjirin.

Mundijirin menambahkan saat ini di Kabupaten Semarang tercatat ada beberapa daerah yang rentan mengalami bencana alam longsor. Beberapa daerah itu terutama yang kondisi geografisnya berada di daerah pegunungan.

“Ada tujuh daerah yang rawan bencana di Kabupaten Semarang ini. Ketujuh daerah itu, yakni Kecamatan Jambu, Sumowono, Banyubiru, Getasan, Tengaran, Bandungan dan Ambarawa. Daerah-daerah itu kondisi geografinya berada di pegunungan jadi sangat rawan longsor kalau intensitas hujan tinggi,” beber Mundjirin.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Arief Budianto, menyatakan kesiapan pihaknya dalam mengantisipasi adanya bencana, baik dari segi personel maupun peralatan. “Kami siap 24 jam tanpa mudik. BPBD Kabupaten Semarang bahkan akan membuat dua posko tambahan di komplek Setda Kabupaten Semarang dan kawasan PIKK Tuntang. Dua posko itu akan memperkuat posko pelayanan yang sudah ada, yakni di Posko Damkar dan SAR, yang berada di Kantor BPBD di Ungaran, Ambarawa dan Tengaran,” terang Arief.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya