SOLOPOS.COM - Benarkah penyebab lupa adalah usia? (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO--Tidak jarang kita mengalami sering lupa entah menaruh barang, mengingat nama orang, atau hendak melakukan pekerjaan. Lalu hal ini dikaitkan dengan pertambahan usia yang semakin bertambah.

Benarkah penyebab lupa terkait dengan usia semakin tua? Simak penjelasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penyebab lupa tidak selalu terkait usia. Ada juga kondisi tertentu yang bisa menjadi pemicunya. Misalnya gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya sering mengonsumsi minuman keras dan merokok. Sebuah penelitian menunjukkan, rokok berisiko mengurangi kadar oksigen di dalam otak.

Sebelum membahas penyebab lupa, secara garis besar, ingatan manusia dapat dibagi menjadi ingatan jangka pendek dan jangka panjang.

Baca Juga: Awas! Junk Food dan Makanan Pedas Bisa Picu Bau Badan

Ingatan jangka panjang adalah informasi yang tersimpan dalam waktu yang lama. Misalnya, hal-hal yang terjadi beberapa hari hingga belasan tahun lalu. Memori ini sering tidak disadari, tapi dapat dimunculkan kembali jika dibutuhkan atau jika ada pemicu yang berhubungan dengan ingatan tersebut.

Ingatan jangka panjang sendiri terbagi ke dalam dua jenis, yaitu memori eksplisit dan implisit. Memori implisit bersifat tidak disadari, seperti cara mengoperasikan komputer atau mengemudikan kendaraan, sedangkan memori eksplisit adalah ingatan yang disadari, seperti pengetahuan akan suatu informasi atau peristiwa tertentu.

Sementara itu, ingatan jangka pendek adalah ingatan yang mudah hilang jika tidak diakses kembali atau tidak dibutuhkan dengan cara digantikan oleh informasi baru. Akan tetapi jika sering diakses, ingatan jangka pendek ini kemudian dapat berubah menjadi ingatan jangka panjang.

Ingatan yang bersifat penting memang dapat lebih mudah diingat kembali dibandingkan ingatan lain. Namun, memori ini juga akan lebih mudah muncul kembali jika makin sering diingat. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa anak yang sering belajar akan lebih mudah mengingat materi yang dia pelajari, sehingga cenderung lebih berhasil dalam ujian sekolah.

Baca Juga: WHO: Jam Kerja Panjang Tingkatkan Risiko Kematian

Penyebab lupa dapat disebabkan berbagai faktor. Dikutip dari alodokter.com, Selasa (18/5/2021), berikut ini beberapa faktor pemicunya:

1. Konsumsi obat-obatan
Beberapa jenis obat, seperti obat antidepresan, obat tidur, dan obat pereda nyeri, berisiko menurunkan kemampuan mengingat.
2. Stres dan depresi
Hal ini dapat membuat Anda sulit fokus dan konsentrasi, sehingga kemampuan mengingat juga akan menurun.
3. Kurang tidur
Kurangnya kualitas dan waktu tidur dapat menyebabkan penurunan kemampuan otak dalam memproses informasi.
4. Kekurangan nutrisi
Beberapa jenis nutrisi dapat mendukung kerja otak, seperti vitamin B1 dan B12. Kekurangan vitamin tersebut dapat memengaruhi daya ingat.
5. Cedera kepala
Cedera kepala yang terjadi karena benturan atau kecelakaan, memiliki risiko memengaruhi kemampuan mengingat.
6. Kondisi atau penyakit tertentu
Stroke dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak, sekaligus memengaruhi daya ingat. Beberapa penyakit akibat infeksi dapat menyebabkan penurunan daya ingat, seperti HIV, tuberkolosis, dan sifilis. Selain itu, demensia termasuk salah satu kondisi penyebab lupa paling parah. Pada demensia, terjadi kehilangan memori secara progresif, sehingga penderitanya tidak mampu berinteraksi dan beraktivitas secara normal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya