SOLOPOS.COM - Ilustrasi penderita asma (Freepik)

Solopos.com, JAkARTA--Sejumlah pesohor yang juga penderita asma meninggal dunia saat kena Covid-19, antara lain suami Joanna Alexandra, Raditya Oloan, dan Soraya Abdullah. Benarkah komorbid penyakit ini berisiko fatal saat dinyatakan positif corona?

Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.  Seperti diketahui, asma termasuk salah satu penyakit penyerta yang banyak diidap pasien Covid-19. Dokter spesialis paru Kedokteran Respirasi RSUP Persahabatan Feni Fitriani Taufik menyebut, selama penyakit asma terkontrol, pasien tak berisiko fatal karena Covid-19. Bahkan, risiko saat terpapar Corona disebut Feni serupa dengan pasien Covid-19 tanpa penyakit penyerta asma.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal yang kemudian memicu kondisi fatal jika penyakit asma tidak terkontrol. Memangnya seperti apa penyakit asma yang terkontrol?

Baca Juga: Raditya Oloan, Suami Joanna Alexandra, Meninggal Dunia

Feni membagikan beberapa poin yang perlu menjadi perhatian:

Dalam empat minggu terakhir, apakah ada gejala asma kambuh kurang dari 2 kali dalam seminggu?
- Tidak ada terbangun di malam hari, mengi, atau batuk hingga sesak napas.
- Tidak menggunakan obat saluran pernapasan kurang dari dua kali sepekan.
- Tidak ada gangguan aktivitas. Misalnya, sampai tidak masuk kantor gara-gara asma jadi kambuh.
- Masih bisa bekerja di rumah sehari-hari.

"Apabila di luar itu penderita asma perlu waspada untuk ke dokter, sehingga saat terkena Covid-19 risiko fatalnya akan menjadi kecil," jelas Feni dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan sebagaimana mengutip detikcom pada Jumat (7/5/2021).

Bagaimana pengobatan asma saat terpapar Covid-19?

Dalam kesempatan yang sama, Dr dr Arto Soeroto SPpd dari Perhimpunan Respirologi Indonesia (PERPARI) mengingatkan, penting untuk tetap menjalani bagi penderita asma  menjalani pengobatan saat terpapar Covid-19. Sebab, jika penyakit asma tidak terkontrol, risiko kritis karena Corona menjadi besar.

Baca Juga: Ibu Katolik dan Ayah Buddha, Ini Cerita Dian Sastro Pilih Memeluk Islam

"Cukup dengan inhalasi steroid dosis rendah. Steroid itu adalah anti inflamasi dan anti peradangan, karena asma adalah peradangan pada saluran napas," jelas Arto.

Bahkan, menurutnya, kini ada penelitian penggunaan obat steroid inhalasi yang lazim digunakan untuk mengontrol asma mempunyai efek proteksi melawan corona.

"Jadi protektif untuk Covid-19. Jadi besar sekali pesannya manfaat penatalaksanaan asma dengan baik dan benar terkait dengan Covid-19 ini, menjaga risiko saat terpapar sama saja dengan pasien biasa," lanjutnya.

"Kedua ternyata ada manfaatnya juga untuk memproteksi diri," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya