SOLOPOS.COM - Ilustrasi makan malam lebih awal. (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Selama ini kita dianjurkan untuk makan malam lebih awal atau tidak mendekati waktu tidur untuk menjaga kesehatan pencernaan. Namun ternyata ada manfaat lain dari kebiasaan ini.

Makan malam tidak lebih awal memang kerap dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Contohnya, terdapat risiko obesitas dan terganggunya sistem pencernaan. Oleh karena itu, makan malam lebih awal umumnya lebih dianjurkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, menurut sebuah studi, makan malam lebih awal dikaitkan dengan penurunan risiko kanker. Benarkah? Simak ulasannya di tips kesehaan kali ini.

Menurut studi Early Supper Associated with Lower Risk of Breast and Prostate Cancer oleh Barcelona Institute for Global Health, makan malam lebih awal atau membuat jeda setidaknya 2 jam sebelum tidur dikaitkan dengan risiko kanker payudara dan kanker prostat yang lebih rendah.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: BTS Meal McD Viral, Sudah Tahu Perincian Kalorinya?

Ditemukan, orang yang makan malam lebih awal atau menunggu setidaknya 2 jam sebelum tidur memiliki risiko 20 persen lebih rendah terkena kanker tersebut.

Temuan itu dibandingkan dengan orang yang makan malam setelah pukul 22.00 atau mereka yang makan dan tidur terlalu lama. Studi sebelumnya tentang hubungan antara makanan dengan kanker telah berfokus pada pola makan.

Misalnya, efek makan daging merah, buah, dan sayuran, serta hubungan antara asupan makanan dengan obesitas.

Namun, masih sedikit yang menyoroti seputar perilaku makan sehari-hari. Sementara, studi dalam International Journal of Cancer menilai apakah waktu makan dapat dikaitkan dengan risiko kanker payudara dan prostat.

Diketahui, kanker payudara dan prostat juga berkaitan dengan faktor-faktor seperti kerja shift malam dan gangguan sirkadian (perubahan ritme biologis tubuh).

Baca Juga: Waspadai Bahaya Kandungan Ini dalam Hand Sanitizer

Penelitian tentang manfaat makan malam lebih awal mencakup data dari 621 kasus kanker prostat dan 1.205 kasus kanker payudara. Para peserta (di beberapa daerah di Spanyol) diwawancarai tentang waktu makan dan kebiasaan waktu tidur mereka.

Kesimpulan dari penelitian itu menyatakan, risiko kanker yang lebih rendah memang dikaitkan dengan pola makan diurnal (siang hari).
Menurut dokter Astrid Wulan Kusumoastuti dari Klikdokter.com, berdasarkan hasil studi di atas, metabolisme tubuh memang punya peranan dalam menurunkan risiko kanker.

Hanya saja, penelitian pada manusia masih sangat terbatas, sehingga butuh penelitian lebih lanjut.

“Makan terlalu dekat dengan jam tidur memang tidak dianjurkan, di luar benar atau tidaknya dapat mencegah kanker. Karena, makan terlalu dekat dengan jam tidur dapat mengganggu kualitas tidur secara umum. Padahal, tidur merupakan waktu yang penting untuk berbagai fungsi tubuh,” jelas dokter Astrid seperti mengutip laman Klikdokter.com, Sabtu (12/6/2021).

“[Makan terlalu malam] juga bisa memperburuk keluhan pada orang yang punya gangguan asam lambung,” tambahnya.

Penelitian untuk menurunkan risiko kanker masih jadi perdebatan dan butuh penelitian lebih lanjut. Tapi, makan malam lebih awal memang lebih dianjurkan ketimbang terlalu larut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya