SOLOPOS.COM - Ilustrasi corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Belum lama ini, heboh dengan kemunculan Delmicron yang disebut varian baru Covid-19. Benarkah faktanya demikian? Simak ulasannya di info sehat ini.

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, menyebut bahwa Delmicron bukanlah varian baru Covid-19. Lalu darimana istilah ini muncul? Benarkah Delmicron merupakan gabungan Delta dan Omicron?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tjandra mengatakan istilah Delmicron yang diduga sebagai varian baru Covid-19 bermula dari keterangan salah seorang anggota Satgas (taskforce) dari negara bagian Maharashtra di India, Dr Shashank Joshi.  Berikut hal-hal yang mesti diketahui mengenai gembar-gembor adanya Delmicron dari Prof Tjandra Yoga.

Baca Juga: Heboh Muncul Varian Covid-19 Delmicron, Apa Itu?

Berikut ini sejumlah fakta soal Demicron yang dituding sebagai varian baru Covid-19 seperti dikutip dari Liputan6.com pada Minggu (26/12/2021):

– Istilah ini tampaknya banyak bermula dari keterangan Dr Shashank Joshi. Salah seorang anggota Satgas (taskforce) dari negara bagian Maharashtra di India. Ibukota Maharashtra adalah Mumbai atau Bombay, kota perdagangan dan juga pusat industri film Bollywood.

– Otoritas berwenang di India termasuk yang ternama seperti Indian Council of Medical Research (ICMR) tidak pernah memberikan informasi tentang ada tidaknya Delmicron, juga tidak ada pernyataan dari organisasi resmi apapun di India, juga tidak ada penjelasan dari pakar lain yang menyebutkan tentang Delmicron.

– Jadi, sejauh ini hanya pendapat seorang dokter yang kebetulan di wawancara media, bukan dalam bentuk tulisan ilmiah.

– Sejauh ini disebutkan bahwa ini bukanlah varian baru, tetapi pasien yang terserang varian Delta dan varian Omicron, sehingga diduga cepat menular dan keluhannya tidak ringan, tetapi sekali lagi belum ada bukti ilmiah yang jelas tentang hal ini.

Baca Juga: Setelah Suga, RM dan Jin BTS Juga Positif Covid-19

– Kita tahu penamaan varian WHO adalah berdasar abjad Yunani. Jadi, sepatutnya tidak akan ada istilah Delmicron dalam klasifikasi VOC (variant of concern) atau VOI (variant of interest) WHO.

Hal kurang lebih senada diungkapkan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban.  Prof Zubairi menekankan bahwa Delmicron bukanlah varian baru dari Virus Corona seperti varian Alpha atau Beta.

Itu berarti tidak benar bahwa Delmicron merupakan gabungan dari varian Delta dan Varian Omicron.  “Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha dan Beta. Artinya, Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi di mana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertentu, kayak di Amerika. Di sana Omicron menyumbang 73% dari total kasus baru,” tulis Zubairi di akun Twitter pribadinya, @ProfesorZubairi, seperti dikutip pada Minggu (26/12/2021).

Saat dikonfirmasi langsung mengenai hal tersebut, Zubairi menjelaskan bahwa seorang anggota Satuan Tugas (taskforce) di salah satu provinsi di India, Mumbai, Dr Shashank Joshi, tengah berdiskusi mengenai lonjakan kasus Corona di sejumlah negara kayak Amerika, Inggris, dan Eropa.

Baca Juga: WHO: Pandemi Covid-19 Harus Berakhir pada 2022

Dr Shashank menyatakan bahwa ada dua varian pencetus terjadinya lonjakan di Amerika dan Eropa. Dua varian yang masing-masing bikin lonjakan kasus Covid-19 adalah Varian Delta dan Omicron.

“Jadi, bukan digabung jadi satu, tidak. Karena dua-duanya bikin lonjakan yang luar biasa, dia pakai istilah Delmicron. Begitu saja,” kata Zubairi saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Minggu siang, 26 Desember 2021.

Meski begitu tetap harus waspada terhadap penyebaran dan penularan Varian Delta dan Omicron Covid-19.  “Delta bikin meninggal banyak. Jadi, yang Delta cepat menyebar dan berbahaya banget. Kalau Omicron, lebih cepat lagi menyebarnya tapi angka kematian rendah sekali. Di Inggris sudah beberapa yang meninggal,” katanya.

“Jadi, saya tekankan sekali lagi, Delmicron bukan varian baru. Biasanya, varian baru akan mendapat nama tapi namanya berdasarkan abjad Yunani. Ini enggak ada,” Zubairi menekankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya