SOLOPOS.COM - Ilustrasi begadang. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Seorang perempuan berusia 21 tahun mengaku terkena serangan stroke akibat sering begadang, benarkah tidur menjelang dini hari bisa picu serangan ini? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Dalam curhatannya yang viral di Tiktok, akun @OlszaLauuu itu bercerita bagaimana dirinya memiliki kebiasaan tidur pagi hari setelah melaksanakan Salat Subuh. Kebiasaan begadang itu dilakukannya lebih dari satu tahun. Setelah itu kondisinya mendadak menurun drastis hingga dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan mengalami stroke.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mungkinkah begadang yang kaitannya dengan kurang tidur bisa picu stroke? Hal ini sebenarnya sudah dibuktikan secara ilmiah dalam penelitian oleh ilmuwan di Universitas Warwick, Inggris. Para ilmuwan bahkan menyebut begadang tidak hanya berisiko sebabkan stroke tetapi juga masalah kesehatan lainnya.

“Jika Anda tidur kurang dari enam jam per malam dan mengalami gangguan tidur, Anda memiliki peluang 48 persen lebih besar untuk berkembang atau meninggal dunia akibat penyakit jantung dan 15 persen lebih besar kemungkinannya terkena penyakit jantung atau meninggal karena stroke,” kata Profesor Francesco Cappuccio dari University of Warwick Medical School, dikutip dari Science Daily.

Baca Juga: Jangan Begadang! Ini Manfaat Tidur untuk Kesehatan

Sebuah penelitian dilakukan dengan mengamati 470.000 partisipan berusia antara 7 tahun hingga 25 tahun dari 8 negara. Penelitian yang dilakukan oleh profesor kedokteran jantung dan epidemiologi, Francesco Cappuccio, dan dosen ilmu klinis, Dr. Michelle Miller, mendapatkan kesimpulan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam per malam atau mengalami susah tidur memiliki risiko 48 persen lebih besar untuk mengalami kematian akibat penyakit jantung dan 15 persen lebih besar untuk terkena serangan stroke.

Mengutip laman klikdokter.com pada Senin (6/6/2022), memperkuat temuan tersebut, sebuah tinjauan dari 16 studi yang melibatkan 1,3 juta orang menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki kemungkinan 12 persen lebih tinggi untuk meninggal sebelum usia 65 tahun.

Baca Juga: Bahaya Begadang Sambil Main HP, Setop Sekarang Juga!

Tak berhenti di situ, studi baru dari American Heart Association juga mengatakan hal demikian. Disebutkan bahwa orang-orang dengan sindrom metabolik yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi untuk kehilangan nyawa akibat penyakit jantung dan stroke.

Baca Juga: Berapa Peluang Penderita Stroke Seperti Tukul Kembali Hidup Normal?

Mengapa begadang yang memicu kurang tidur bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke? Ini karena kurang tidur bisa mengubah area otak seperti hipotalamus dan sekresi hormon yang berpotensi meningkatkan nafsu makan. Kondisi ini merangsang sistem saraf simpatik yang kemudian meningkatkan tekanan darah. Akibatnya, terjadilah ketidakseimbangan dalam metabolisme dan regulasi glukosa tubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya