SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mengancam memberikan mosi tidak percaya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono jika dalam 100 hari pertama tidak bisa menjalankan tuntutan mereka.

Bunyi tuntutan yang merupakan hasil konferensi dalam musyawarah nasional (Munas) BEM SI di Selo, Boyolali, Selasa-Sabtu (27-31/10) dan dihadiri oleh 102 peserta dari 33 delegasi BEM universitas di seluruh Indonesia itu adalah selesaikan kasus kriminalisasi KPK, tuntaskan kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah, usut tuntas kasus Bank Century, tolak ujian nasional sebagai salah satu standarisasi kelulusan pendidikan, tolak kenaikan gaji para pejabat, dan berikan jaminan kepada rakyat bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik tidak akan naik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tuntutan itu disampaikan BEM SI melalui surat tertulis yang dikirimkan melalui Kantor Pos Besar Solo, Sabtu (31/10) siang.

Dalam konferensi pers yang digelar seusai mengirimkan surat, salah satu koordinator pusat BEM SI dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Alfian Ramadani mengatakan, tuntutan itu sekaligus untuk menegaskan gerakan mahasiswa sebagai pihak oposisi bagi pemerintahan SBY-Boediono.

“Sebagai pihak oposisi, kami akan terus mengawal kinerja pemerintahan SBY-Boediono terutama pada 100 hari pertama ini. Jika dalam 100 hari pertama pemerintah tidak bisa melaksanakan tuntutan tersebut, kami akan memberikan mosi tidak percaya dan kemungkinan membentuk kabinet bayangan,” tegas Alfian, yang kemarin datang ke Kantor Pos Besar Solo bersama puluhan mahasiswa lainnya.

Bentuk pengawalan yang akan dilakukan mahasiswa, kata Alfian, tidak hanya melihat kemudian menilai pada akhir masa 100 hari kinerja SBY-Boediono, melainkan dengan membangkitkan gerakan-gerakan di internal kampus.

Dengan demikian, akan muncul letupan-letupan gerakan setiap kali ada kebijakan pemerintah yang menyimpang dari tuntutan yang diajukan tersebut.

Selanjutnya, letupan-letupan gerakan itu akan mencapai puncaknya pada akhir masa 100 hari pertama kinerja SBY-Boediono.

Menteri Luar Negeri (Menlu) BEM UNS yang juga Koordinator Humas dan Jaringan BEM SI, Susilo Prasetyo Utomo, menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan 10 fokus kajian yang dibahas dalam Rakernas BEM SI, Desember mendatang, berkaitan dengan pengawalan 100 hari pertama kinerja SBY-Boediono.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya