Solopos.com, SOLO – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dikritik oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyaktan se-Eks Karesidenan Surakarta. Kritik itu disampaikan melalui aksi yang digelar di Jl Slamet Riyadi, Kamis (21/10/2021).
Di tengah aksinya, para mahasiswa ini terlihat berinteraksi dengan polisi, termasuk polisi wanita alias Polwan. Polwan Polresta Surakarta yang mengenakan rompi kuning-oranye membagi-bagikan air putih kemasan dan permen kepada mereka.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca Juga: Demo BEM SI 2 Tahun Jokowi Ma’ruf Memanas, Massa Bakar Ban
Tak ada masalah yang terlihat begitu berarti saat aksi bagi minum dan permen itu dilakukan. Hal ini ditunjukkan dari ekspresi para mahasiswa demonstran yang beberapa di antaranya juga mengambil tawaran air dan permen tersebut.
Para mahasiswa yang berasal dari beberapa universitas itu menyampaikan kritik atas kinerja Nadiem yang berlangsung sudah dua tahun. Nadiem mereka nilai gagal mereformasi Pendidikan untuk mencerdaskan seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: Aksi Setahun Pengesahan Omnibus Law, BEM SI Adu Mulut dengan Polisi
Selain kritik terhadap Mendikbud Ristek Nadiem, ada pula materi demonstrasi yang bermuatan “Save KPK”, “Deklarasi Darurat Iklim”.
Aksi di Solo itu berbarengan dengan aksi menggugat tujuh tahun kepemimpinan Jokowi yang digelar di sejumlah kota di Indonesia. Dalam aksi di Jakarta, BEM SI membawa selusin tuntutan untuk dipenuhi Presiden.