Bandung [SPFM], Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari 36 kampus se-Indonesia menyatakan, pembatasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) perlu dilakukan. Namun syaratnya adalah pemerintah harus menjamin daya beli masyarakat miskin, melaksanakan diversifikasi energi, dan menyiapkan program kompensasi pengalihan dana subsidi BBM. Pernyataan sikap mahasiswa tersebut di acara Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia/ pada 24-27 Maret 2011 di Bandung.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Ketua Konferensi Muhammad Yorga Permana di Bandung Rabu (30/3) mengatakan, mahasiswa juga mendesak pemerintah mempercepat program diversifikasi energi, seperti tenaga matahari, panas bumi, gas alam, dan angin. Yorga menambahkan terkait masalah transportasi, pihaknya menuntut upaya pemerintah mengembangkan infrastruktur, yang tadinya bergantung pada BBM ke biofuel, atau bahan bakar gas, dan listrik serta meningkatkan efisiensinya. [tempo/hen]