Solopos.com, SRAGEN — Belum genap setahun diresmikan, Sentra Kuliner Veteran Brigjen Katamso Sragen tak berjalan seperti harapan. Banyaknya pedagang yang tak aktif berjualan membuat sentra kuliner itu sepi.
Kondisi itu berdampak negatif terhadap pedagang yang aktif berjualan. Sepinya pengunjung karena sedikitnya pilihan kuliner yang dijajakan membuat omzet mereka kecil. Pedagang yang aktif berjualan ini pun mendesak Pemkab Sragen bertindak tegas kepada pedagang yang tak aktif berjualan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (3/1/2021), dari 21 kios yang ada, lebih dari setengahnya tutup. Pedagang yang masih bertahan antara lain yakni Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong, Tahu Kupat Katamso, Bistik Joyo, dan Aneka Sup.
Baca Juga: Biar Ramai, Pedagang Bonsai Buka Lapak di Sentra Kuliner Sragen
Padahal, Pemkab Sragen membangun selter yang mulai ditempati pada Maret 2021 itu agar jadi salah satu destinasi wisata kuliner di Sragen.
Sentra Kuliner Veteran Brigjen Katamso beroperasi dari siang sampai malam. Kondisi kontras terasa pada malam hari dibandingkan Selter PKL Kartini yang lokasinya berdekatan. Selter Kartini yang beroperasi pada malam hari terlihat lebih ramai pengunjung.
Salah satu pedagang di Sentra Kuliner Veteran Brigjen Katamso, Sunarto, 42, menjelaskan banyak kios yang mulai tutup setelah ada kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Baca Juga: 41 Tahun Bertahan, Satai Ayam Pak Bagong Sragen Tetap Maknyuss
“Para pedagang sudah rapat bersama dinas dengan solusi berjualan dulu. Nanti yang tidak berjualan akan dapat surat peringatan I,II, dan III. Sudah ada hasil rapat, namun tetap tidak berjualan,” papar Sunarto.
Dia mengatakan sementara ini Pemkab belum menarik uang sewa atau retribusi agar tidak memberatkan pedagang. Namun, hal itu tak membuat para pedagang mau berjualan.
Pedagang lainnya, Ari Dwi Suryani, 46, mengatakan sejumlah kios yang konsisten buka setiap hari adalah Kantin Veteran Bu’e Putut, Joyo Bestik, Aneka Sop Wiludjeng, Tahu Kupat Katamso, Bebek Pak To, Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong, dan Sabana Fried Chicken.
Baca Juga: Nataru 2022 Bikin Wisata Kuliner Sragen Kembali Bergeliat
Dia mengatakan ada kesepakatan pedagang untuk berjualan mulai Senin (3/1/2022), namun nyatanya tidak kompak. Dinkop UKM Perindag harus tegas kepada pedagang yang tidak aktif berjualan. Jika semua pedagang berjualan maka semakin punya daya tarik karena tersedia banyak pilihan kuliner yang bisa dinikmati konsumen.
Menurut dia, ketegasan dinas diwujudkan dengan memberikan surat peringatan atau menarik kembali kios. Ari mengklaim banyak pelaku usaha yang antre untuk mendapatkan kios.