Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo belum memiliki rencana untuk kembali merekrut sukarelawan atau tenaga pendukung penanganan Covid-19.
Sebulan lalu Pemkot sudah merekrut sukarelawan untuk kebutuhan perawat, tenaga laboratorium, dan tenaga surveilans dengan jumlah 40-an orang. Sebagian bertugas sebagai tenaga pendukung Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan RSUD Bung Karno.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Rekor! 8 Warga Sragen Meninggal Positif Covid-19 Dalam Sehari
Guna mengantisipasi kekurangan nakes menghadapi situasi darurat peningkatan kasus Covid-19, Pemkot mengharapkan tenaga kesehatan hasil rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2020 segera bekerja.
Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan ada 135 nakes hasil rekrutmen CPNS tahun lalu. Jumlah itu akan sangat membantu apabila menjadi sukarelawan penanganan Covid-19 Solo.
Duh! Jalur Contra Flow BST Koridor 1 Malah Bikin Jl Slamet Riyadi Solo Macet
“Kami menunggu mereka segera bertugas. Jumlahnya kan sangat lumayan untuk mendukung kondisi saat ini. Sebagian tentu akan ditugaskan di puskesmas. Saya sudah berbincang dengan Sekda terkait hal ini, usul segera dipercepat masuknya,” katanya kepada Solopos.com, Minggu (3/1/2020).
Menghitung Kebutuhan
Kendati begitu, Ning, panggilan akrabnya, menyebut rekrutmen sukarelawan penanganan Covid-19 Solo bisa kembali dilakukan jika situasi benar-benar mendesak. Namun, ia harus benar-benar menghitung kebutuhan agar tidak membuang anggaran.
Arus Balik, Permintaan Tes Cepat Antigen Solo Melejit Pada Sabtu-Minggu
Mereka mendapatkan upah harian dengan sistem piket. Jika sudah tidak dibutuhkan, mereka bisa dibebastugaskan.
“Kemarin yang melamar perawat tidak banyak. Justru, dominasi lamaran untuk tenaga surveilans dari Sarjana Kesehatan Masyarakat dan epidemiolog. Padahal kebutuhan tenaga surveilans lebih sedikit daripada perawat,” jelasnya.
Alhamdulillah, Anggota DPRD Solo Siti Muslikah Sembuh Dari Covid-19
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menyebut CPNS angkatan 2020 masih harus menjalani masa orientasi sebelum penempatan ke satuan kerja (aatker) sesuai formasi.
“Terutama memang nakes, kami ingin dipercepat karena mereka akan membantu penanganan Covid-19. Utamanya puskesmas dan RSUD. Saya pikir semuanya tinggal menunggu waktu, ya, jadi memang harapannya segera,” ucapnya.