SOLOPOS.COM - Ketua Gapoktan Tani Manunggal Tengger, Puhpelem, Wonogiri, Rimo, menunjukkan durian pogog yang siap panen awal 2019 lalu. (Istimewa/ dok. pribadi Rimo)

Solopos.com, WONOGIRI — Durian unggulan Wonogiri dari Puhpelem, durian pogog, hingga November 2019 ini belum panen. Namun, sudah banyak pelanggan yang memesan durian pogog sejak beberapa pekan terakhir.

Desa di Puhpelem penghasil durian unggulan sudah dikenal masyarakat luas, yakni Tengger. Di Tengger, terdapat dusun yang menjadi pioner penghasil durian varietas montong kuning, yakni Pogog. Oleh karena itu durian yang dihasilkan disebut durian pogog.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Manunggal Tengger, Rimo, kepada , Jumat (22/11/2019), menyampaikan puluhan konsumen sudah memesan durian pogog. Ada yang memesan dua hingga lima buah.

Mereka berasal dari Klaten, Sragen, Ponorogo, Magetan, dan sejumlah kecamatan di Wonogiri, seperti Tirtomoyo, Ngadirojo, dan lainnya. Mereka sudah hapal jika tak memesan dari sekarang bakal tak kebagian.

Rimo memprediksi durian di desanya, termasuk di Pogog, bakal matang pada akhir Desember 2019-Januari 2020. Durian pogog akan matang dan jatuh dengan sendirinya pada usia lebih kurang enam bulan. Saat ini usia buah durian empat hingga lima bulan.

“Ada juga yang kecele. Pelanggan bersangkutan langsung datang ke Pogog karena mengira sudah panen,” kata Rimo.

Dia melanjutkan sebenarnya ada supermarket yang meminta dikirim durian pogog setiap musim panen. Permintaannya mencapai 2 kuintal/pekan. Namun, gapoktan belum dapat memenuhi permintaan tersebut karena produksi belum banyak.

Berkaca pada musim panen akhir 2018-awal 2019 lalu, produksi durian pogog lebih kurang 1,5 ton. Durian itu dihasilkan dari empat dusun.

“Produksi di tempat kami selalu habis di tingkat konsumen. Tengkulak pun ada yang minta, tapi juga belum bisa kami penuhi,” imbuh Rimo.

Dia menceritakan, mayoritas warga di desanya menanam pohon durian. Satu keluarga minimal memiliki dua pohon. Namun, ada pula yang memiliki lebih dari 100 pohon, seperti dirinya. Rimo mempunyai lebih kurang 40 pohon yang saat ini sudah berbuah dan sekitar 60 pohon belum bisa berbuah karena usianya belum cukup. Idealnya pohon durian pertama berbuah setelah berusia enam tahun.

“Kemarau panjang seperti sekarang memengaruhi perkembangan pohon. Kalau yang tetap mendapat cukup pengairan produksi bisa meningkat dari pada musim panen sebelumnya. Kalau yang tak mendapat cukup air, pohon kering sehingga buahnya sedikit,” ulas Rimo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya