SOLOPOS.COM - Mensesneg Pratikno (ugm.ac.id)

Harianjogja.com, SLEMAN-Suasana wisuda Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (23/10/2014), terlihat spesial.
Sosok Rektor Pratikno menjadi primadona dalam prosesi wisuda tersebut. Sebab isu mengenai Pratikno bakal mengisi pos kabinet yang disusun Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) santer terdengar di UGM.

Tak sedikit wisudawan dan pegawai kampus yang ingin berselfie dengan sosok Pratikno. Banyak pula yang sudah memberikan ucapan selamat kepada Pratikno berkaitan dengan peluangnya menduduki jabatan menteri. Sementara, Pak Rektor cuma tersenyum saat menerima ucapan selamat dan ajakan berselfie ria.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

“Ah itu kan belum pasti [menjadi menteri],” ujar dia ketika menerima ucapan selamat seusai memimpin prosesi wisuda di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Kamis.

Pratikno masih enggan berspekulasi soal peluangnya menjadi menteri di Kabinet Jokowi-JK. Kendati begitu, dia siap mengisi jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Akademisi berusia 52 tahun itu mengungkapkan, keinginanannya mengisi pos Mendagri karena jabatan itu merupakan posisi paling strategis berdasarkan kompetensi yang dia miliki.

“Saya siap [ditempatkan] sesuai kompetensi saya. Harus siap ditempatkan di mana pun, kalau tidak sesuai nanti malah ngerusak,” ucap peraih gelar Ph. D. dari Flinders University, Australia tersebut.

Selama ini, lanjut Pratikno, kompetensi mengenai pemerintahan daerah sangat dia kuasai mengingat secara keilmuan dia fokus dalam bidang itu. Pengalaman akademis yang dia dapat juga cukup mumpuni untuk mengemban kepercayaan apabila ditunjuk menjadi menteri. Pratikno menambahkan, figur ketokohan Jokowi membuatnya tergugah untuk membantu dalam menjalankan roda pemerintahan lima tahun ke depan.

“Visi, misi, terobosan dan semangat Jokowi menuntut saya untuk membantu beliau,” ujar dia.

Hingga saat ini Pratikno mengaku belum pernah membicarakan mengenai bagi-bagi kursi di kabinet dengan Jokowi. Kedatangannya ke Jakarta beberapa hari yang lalu, hanya membicarakan upaya menyinergikan kebijakan kelompok kerja (pokja) transisi agar tidak tumpang tindih dengan pokja yang lain.

“Sama sekali belum berkomunikasi masalah kabinet, dan belum ada lagi jadwal ke Jakarta,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya