SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO — Sedikitnya 50 sak beras untuk rakyat miskin (raskin) jatah September lalu ngendon di kantor Kelurahan Mojosongo. Hal ini lantaran banyaknya rumah tangga sasaran (RTS) penerima raskin belum menebus beras tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Selasa (2/10/2012), puluhan sak raskin tertata di pinggir ruangan kantor sementara Kelurahan Mojosongo. Satu sak raskin berisi 15 kilogram (kg) beras dengan nilai tebus Rp24.000 per sak atau Rp1.600 per kilogramnya. Raskin itu merupakan jatah untuk September lalu. Namun hingga kini puluhan RTS belum menebus raskin sehingga ngendon di kelurahan.

Ekspedisi Mudik 2024

Kasi Pemberdayaan Masyarakat Fauziyah menuturkan masih ada 50 sak raskin untuk jatah 50 RTS yang belum disalurkan sehingga masih ngendon di kelurahan. RTS belum menebus jatah raskin tersebut. Dia menyebutkan ada beberapa alasan warga belum menebus raskin. “Ada yang alasan karena banyak hajatan jadi belum punya duit untuk tebus. Ada juga yang menunggu koordinasi dengan RT,” katanya.

Padahal, dia mengatakan jatah raskin September sudah didrop dari pihak Bulog sejak pertengahan bulan. Jatah raskin ini mestinya disalurkan kepada penerima maksimal sepekan. Dana raskin ini kemudian dibayarkan kepada Bulog. Namun karena banyaknya warga belum menebusnya, maka pihak kelurahan terpaksa tombok membayar jatah raskin tersebut.

“Nanti kalau telat atau nunggak membayar raskin, bisa-bisa kena sanksi. Jatah raskin untuk Mojosongo bisa disetop,” katanya. Dia meminta kepada seluruh RTS untuk segera mengambil jatah raskin yang diterima. Sehingga raskin bisa dimanfaatkan. Berdasarkan catatan, dia mengatakan secara keseluruhan jumlah RTS penerima raskin di Kelurahan Mojosongo ada 2.623 kepala keluarga (KK). Masing-masing RTS atau KK menerima jatah 15 kg dengan nilai tebus Rp1.600 per kilogramnya. “Jika ditemukan raskin kualitasnya buruk, warga harus melaporkan dan nanti akan langsung diganti,” imbuhnya.

Staf Kelurahan Mojosongo Gunawan menambahkan warga biasa menunda pengambilan raskin. Bahkan beberapa di antaranya mengambil jatah raskin dirapel dengan bulan berikutnya. Hal ini dikarenakan menunggu adanya uang untuk menebus raskin tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya