SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Masyarakat antusias mengunjungi Embung Giriroto yang berlokasi Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Padahal embung yang telah rampung pembangunannya tersebut belum resmi dibuka untuk umum.

Peringatan mengenai belum dibukanya embung terpasang pada sebuah spanduk berbahan MMT yang terpasang di pintu masuk kawasan embung. Dalam papan peringatan, disebutkan: “Proyek ini dalam masa pemeliharaan, belum dibuka untuk umum.”

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Spanduk berukuran 150 cm x 60 cm itu menghadap ke jalan kampung sehingga bisa dibaca siapa saja yang akan memasuki kawasan embung.

Petugas Jaga sekaligus Pengawas Proyek Embung Giriroto, Kuswinoto Atmojo, menyayangkan perilaku masyarakat yang terkesan tidak tertib dalam memasuki kawasan wisata di Ngemplak, Boyolali, tersebut.

Embung Giriroto, imbuh Kuswinoto, mulai ramai sejak pembangunan dinyatakan rampung. “Lalu masyarakat berbondong-bondong datang ke sini, padahal belum dibuka,” ujar dia ketika berbincang dengan solopos.com di Giriroto, Selasa (25/12/2018) siang.

Kuswinoto menambahkan pembangunan embung secara keseluruhan memang telah rampung, namun saat ini masih dalam tahap penyelesaian seperti pemasangan tempat duduk, pompa sedot air, dan penanaman rumput di area yang bakal menjadi taman.

“Dikhawatirkan kalau belum rampung sepenuhnya nanti sudah ada yang rusak sebelum diresmikan,” imbuh dia.

Saat ini animo pengunjung sudah tak lagi dapat dibendung. Kuswinoto secara berkala hanya menyampaikan imbauan lewat pengeras suara seperti larangan menginjak rumput, membuang sampah sembarangan, dan anak-anak tidak diperbolehkan memanjat di area tulisan.

“Ya kalau sudah telanjur ada kabar embung sudah jadi dan tersebar di masyarakat mau bagaimana lagi,” imbuh dia. Dia menjelaskan waktu pemeliharaan akan dilakukan oleh kontraktor selama enam bulan.

Papan peringatan Embung Giriroto belum dibuka untuk umum. Foto diambil Selasa (25/12/2018) siang. (Solopos-Nadia Lutfiana Mawarni) 

Foto: Spanduk Embung Giriroto belum dibuka untuk umum terpasang di kawasan embung, Selasa (25/12/2018) siang. (Solopos-Nadia Lutfiana Mawarni)

Dalam waktu tersebut jika terdapat fasilitas rusak, pihaknya yang akan melakukan perbaikan. Disinggung soal peresmian, Kuswinoto belum dapat memberi kepastian. “Saat ini masih menunggu kesepakatan antara desa, BBWSBS [Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo], dan Pemkab Boyolali,” imbuhnya.

Sementara itu, pengunjung memadati embung sejak siang hari.Para pengunjung datang bersama keluarga dan kerabat. mereka kebanyakan mencari tempat ngehits untuk berswafoto. Para pengunjung bahkan tidak mengetahui jika sesungguhnya kawasan embung belum resmi dibuka.

Salah satu pengunjung, Wildan Prasetyo, 20, mengaku datang ke embung Giriroto setelah melihat unggahan terkait embung baru di media sosial Facebook dan Instagram.

“Karena penasaran akhirnya datang,” ungkap Wildan yang juga warga Kadipiro, Banjarsari, Solo.

Saat itu, Wildan datang bersama empat orang kawannya. “Tidak tahu kalau embung belum resmi buka, karena sudah ramai di medsos datang saja,” kata dia.

Pengunjung lain, Maulud, 43, datang bersama istri dan anak perempuannya. Maulud yang merupakan warga Desa Pandeyan, Ngemplak, Boyolali, penasaran dengan pembangunan embung di Giriroto.

Sebelumnya Maulud sempat beberapa kali mendengar kabar adanya embung yang digadang-gadang sebagai embung pariwisata. “Para tetangga sebelumnya sudah ada yang ke sini,” imbuh dia. Senada dengan Wildan, Maulud juga mengaku tidak tahu jika embung belum resmi dibuka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya