SOLOPOS.COM - Gunung Lasem. (Istimewa/@perumperhutani)

Solopos.com, REMBANGGunung Lasem yang berada di Kabupaten Rembang tergolong aktif atau tidak? Hal tersebut hingga sekarang sering menjadi pertanyaan masyarakat luas.

Gunung Lasem berada di bagian tengah Kabupaten Rembang. Gunung ini membujur mulai dari pegunungan Kapur Utara di bagian selatan hingga ke pesisir pantai utara. Puncak tertinggi dari gunung Lasem adalah puncak Argopuro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gunung dengan ketinggian 806 mdpl ini sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Di antaranya meliputi beberapa kecamatan seperti Sluke, Kragan, Sedan, Pamotan dan Pancur.

Di Gunung Lasem ini diduga masih dihuni beberapa hewan yang terancam punah. Hal itu seperti macan tutul, merak hijau, dan elang laut.

Gunung Lasem merupakan salah satu gunung api di Jateng yang memiliki aktivitas vulkanik. Gunung Lasem tergolong Gunung Api Ultrapotasik. Hal ini menjadi jawaban apakah Gunung Lasem aktif atau tidak.

Dilansir dari etd.repository.ugm.ac.id, Gunung Lasem dan Gunung Senjong merupakan salah satu dari empat kompleks gunung api kuarter yang mempunyai magma potasium tinggi di pantai utara Jawa bagian timur.

Urutan satuan lava Gunung Lasem dari tua ke muda meliputi Satuan aliran lava Lasem 1, Satuan aliran lava Lasem 2, Satuan aliran lava Lasem 3, Satuan aliran lava Lasem 4, Satuan aliran lava Lasem 5, Satuan aliran lava Lasem 6, Satuan aliran lava Lasem 7, Satuan aliran lava Lasem 8, Satuan aliran lava Lasem 9, kubah lava Lasem 1, kubah lava Lasem 2, kubah lava Lasem 3, dan sumbat lava Lasem.

Komposisi mineralogi magma G. Lasem dan G. Senjong tersusun atas fenokris plagioklas, K-feldspar, hornblenda, klinopiroksen, nefelin, ortopiroksen, dan mineral opak, yang tertanam pada massa dasar mikrolit plagioklas dan gelas vulkanik.

Tekstur batuan beku yang berkembang dalam lava Gunung Lasem dan Gunung Senjong meliputi tekstur porfiritik, vitrofirik, trakitik, pilotaksitik, hyalopilitik, glomeroporfiritik, oscillatory zoning, normal zoning, reverse zoning, dan opacitic rim.

Data geokimia menunjukkan batuan beku yang terdapat di Gunung Lasem dan Gunung Senjong memiliki komposisi basaltik trakiandesit hingga trakit, dengan seri magma kalk-alkalin K sedang hingga kalk-alkalin K-tinggi. Evolusi magma Gunung Lasem dan Gunung Senjong dipengaruhi oleh proses kristalisasi fraksinasi, asimilasi, serta injeksi magma basaltik secara berulang dan masif.

Demikian kondisi di Gunung Lasem yang masih banyak warga mempertanyakan Gunung Lasem aktif atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya