SOLOPOS.COM - Ilustrasi emas Antam. (JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA -- Belum ada tanda-tanda harga emas batangan akan turun dalam waktu dekat. Sebaliknya, harga logam mulia ini cenderung akan naik hingga menembus level psikologis.

Harga jual emas per Senin (9/3/2020) menembus Rp851.000 per gram dengan harga beli Rp776.000 per gram. Terjadi kenaikan Rp9.000 per gram dibandingan sehari sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan monexnews.com, kenaikan harga emas batangan ini terjadi sejak 6 Maret 2020 di mana saat itu naik Rp15.000/gram dibandingkan harga hari sebelumnya, menjadi Rp837.000 gram. Setelah itu harga emas batangan terus meroket.

Mengutip detik.com, hal ini karena faktor global yang mengalami ketidakpastian akibat gonjang-ganjing virus corona yang mewabah ke banyak negara.

Ekspedisi Mudik 2024

Ini Cara Kreatif Pemkot Surabaya Cegah Penularan Virus Corona

Akhir pekan lalu, harga emas sudah menembus rekor tertingginya di hari Sabtu Rp 842.000 per gram, naik Rp 5.000 dibandingkan hari sebelumnya Rp 837.000 per gram. Lonjakan harga emas diperkirakan belum berhenti.

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono menjelaskan harga emas berpeluang terus naik dalam waktu dekat.

"Besar sekali peluang harga emas Antam untuk pecahan 1 gram menyentuh level Rp900.000 per gram dalam waktu dekat," kata Suluh, Sabtu (7/3/2020).

Museum di Ngawi Ini Surganya Para Pencinta Otomotif

Dia menjelaskan pergerakan harga ini terjadi karena harga emas spot (xauusd) saat ini sudah menyentuh level US$ 1.691 per toz.

"Harga ini berpeluang akan menembus level psikologis US$ 1.700/toz pekan depan [pekan ini]," imbuh dia.

Selain itu, faktor nilai tukar rupiah yang kembali melemah di kisaran Rp 14.200 per dolar AS juga membuat harga emas fisik berpeluang naik hingga menjadi Rp900.000 per gram.

Namun, untuk harga Rp1 juta per gram, dia menilai masih akan susah ditembus. "Hal ini disebabkan emas fisik masih akan dipengaruhi faktor permintaan. Jika harga emas terlalu tinggi, permintaan akan berkurang," ujarnya.

Ini Profil Si Cantik Ayu Maulida, Putri Indonesia 2020

Sementara itu, Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia, Alfred Nainggolan, mengatakan harga emas yang tinggi lebih baik untuk dijual, bukan untuk dibeli guna keperluan investasi.

"Kita melihat bukan untuk investasi. Lebih bagus jual, jadi bukan untuk kepada investasi tetapi lebih kepada trading," kata Alfred, Minggu (8/3/2020).

Menurutnya, jika ingin memulai investasi emas jangan saat harga tinggi seperti sekarang ini. Apalagi harga yang tinggi ini cenderung akan turun dalam jangka pendek. Dia mengatakan, kenaikan harga emas dipengaruhi oleh isu virus corona. Hal itu membuat investor mencari tempat yang aman.

Ini Dia 4 Tempat Nongkrong Favorit Anak Muda Madiun

Nah, setelah virus corona ditangani dengan baik, harga emas diproyeksi beranjak turun. "Kalau mau investasi harga sekarang cukup tinggi. Jadi lebih bagus nanti tunggu setelah koreksi yang kita yakini akan terjadi ketika virus corona sudah mereda," katanya.

"Makanya itu ketika emas menyentuh harga tingginya hati-hati karena kenaikannya bukan karena memang peningkatan kebutuhan akan emas, tapi lebih kepada kekhawatiran pasar saja," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya