SOLOPOS.COM - Siswa kelas IX.D SMPN 1 Selogiri, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di sekolah mereka pada hari pertama masuk semester II tahun ajaran 2021/2022, Senin (3/1/2022). (Solopos.com//Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Satuan pendidikan jenjang SD dan SMP di Kabupaten Wonogiri masih menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada awal semester II tahun ajaran 2021/2022 ini.

Kepala SMPN 1 Selogiri, Kecamatan Selogiri, Purwanto, menyampaikan sekolahnya masih menerapkan PTM terbatas seperti pada semester I lalu. Setiap siswa mengikuti PTM tiga kali dalam sepekan. Pembagiannya diatur berdasar nomor urut presensi. Siswa dengan nomor urut presensi 1-16 masuk Senin, Rabu, dan Jumat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara siswa dengan nomor urut presensi 17-32 masuk Selasa, Kamis, dan Sabtu. Dengan begitu setiap rombongan belajar (rombel) atau kelas diisi 50 persen dari kapasitas kelas.

Baca Juga: Naik 100 Persen, Alokasi BLT Wonogiri 2022 Capai Rp85,424 Miliar

“Total jumlah siswa kami ada 721 anak. Yang masuk setiap hari 50 persen-nya. Itu sesuai ketentuan. Terkait PTM 100 persen kami masih menunggu kebijakan Pemkab,” kata Purwanto saat ditemui Solopos.com di sekolah setempat, Senin (3/1/2022).

Dia melanjutkan, PTM terbatas semester I dimulai 18 Oktober 2021. Partisipasi PTM terbatas pada semester I mencapai 100 persen. Tidak ada orang tua yang tak mengizinkan anak mereka mengikuti PTM. Dia meyakini, tingkat partisipasi PTMT semester II ini juga 100 persen.

Pada semester genap ini Purwanto menekankan siswa, guru, dan karyawan tak kendur dalam menjalankan protokol kesehatan, meski sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap. Pihak sekolah juga memberi pemahaman tentang Covid-19 varian Omicron. Hal tersebut supaya seluruh warga SMPN 1 Selogiri lebih waspada untuk mencegah penularan varian virus yang lebih cepat menular itu.

Baca Juga: Pedagang Berharap Revitalisasi Wisata WGM Wonogiri setelah Lebaran 2022

“Anak-anak sudah terbiasa menjalankan protokol kesehatan. Tanpa diarahkan mereka dengan sendirinya memakai masker, mengukur suhu tubuh, dan mencuci tangan pakai sabun. Walau begitu para guru saya tekankan sebelum atau setelah mengajar memberi edukasi pentingnya protokol kesehatan biar siswa tetap disiplin menjalankannya,” ulas Purwanto.

Disinggung mengenai kesiapan menggelar PTM 100 persen, dia menyatakan SMPN 1 Selogiri siap melaksanakannya. Prinsipnya, PTM 100 persen menitik beratkan pada kehadiran siswa.

Pada PTM 100 persen setiap siswa bisa mengikuti PTM enam kali sepekan dengan jumlah siswa setiap rombel tetap 50 persen. Caranya dengan menerapkan sistem sif pagi dan siang.

Baca Juga: Kantin Tutup, Siswa di Klaten Diminta Bawa Bekal saat PTM 100 Persen

Kepala SDN 1 Wonogiri, Mahmud Yunus, menginformasikan hal sama. Pada awal semester II ini sekolahnya masih menerapkan PTM seperti semester I lalu. SDN 1 Wonogiri akan menerapkan PTM 100 persen jika Pemkab sudah membuat kebijakan resmi.

“Tidak menutup kemungkinan PTM 100 persennya setelah vaksinasi kelompok usia enam hingga 11 tahun rampung dulu. Alhamdulillah siswa kami sebanyak 497 anak sudah divaksin dosis pertama. Kami siap melaksanakan PTM 100 persen jika nanti Pemkab menginstruksikan,” ulas Mahmud.

Terpisah, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat dimintai konfirmasi beberapa waktu lalu mengaku belum memutuskan kebijakan soal PTM 100 persen. Dia masih akan berkonsultasi kepada pihak terkait terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya